Menristek: Konsep Smart City Harus Bisa Membuat Masyarakat Jadi lebih Produktif
Bambang Brodjonegoro mengatakan pengembangan smart city harus diupayakan untuk menciptakan kota kohesif dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak kota atau provinsi di Indonesia menggunakan konsep smart city dalam mengelola pemerintahan dan arus informasi di daerah yang dikelola oleh sebuah sistem berbasis teknologi terpadu.
Namun, tak sedikit pula konsep smart city itu tak diikuti kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dalam menciptakan produtivitas bagi warganya.
Baca juga: Pentingnya Mengadopsi Binance Smart Chain pada Ekosistem Aset Digital Indonesia
Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan pengembangan smart city harus diupayakan untuk menciptakan kota kohesif dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.
Menurutnya jangan sampai konsep smart city hanya dirasakan oleh sebagian kelompok masyarakat dan golongan tertentu.
"Keberadaan 'smart city' sangat diharapkan akan mendukung kota yang istilahnya kohesif. Artinya, kota menghadirkan solusi untuk kepentingan semua orang, tidak hanya untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu,".
"Kota yang inklusif bertujuan mengurangi keterbatasan energi dan juga keterisolasian yang sering terjadi di Indonesia," kata Bambang dalam webinar bertajuk "Connecting Indonesia Discover What's Possible" di Jakarta, Kamis (24/2/2021).
Bambang mengungkapkan, pentingnya konektivitas dalam konsep smart city supaya tidak ada lagi batas di antara berbagai kegiatan dan semua orang mendapatkan akses dari kebutuhan dasarnya.
Menurut Bambang, kota-kota di Indonesia yang akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi akan semakin pula tinggi produktivitasnya. Hal ini terjadi lantaran konektivitas dengan ekonomi global, terutama dengan kota-kota penting yang menjadi hub (pusat kegiatan) dari perekonomian dunia akan menjadi lebih lancar.
"Dari kota-kota itu tentunya akan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan dan peningkatan bisnis dunia usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Selain itu arus ekonomi di kawasan smart city semakin berkembang dan terintegrasi," katanya.
Untuk mencapai tujuan itu, Menristek kembali menegaskan pentingnya inovasi. Inovasi harus tetap menjadi kunci di dalam pengembangan smart city di seluruh daerah di Indonesia.
"Tanpa inovasi, tanpa pemahaman teknologi maka kita akan terus ketinggalan dan kita hanya akan menjadi follower. Sangat sulit untuk maju dan tak akan pernah menjadi 'leader' (pemimpin)," tutup Bambang.