Luhut Minta Swasta Bersinergi Bantu Pemerintah Selesaikan Persoalan Kebocoran Sampah Plastik
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perlunya pihak swasta membantu pemerintah menyelesaikan masalah pengelolaan sampah plastik.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perlunya pihak swasta membantu pemerintah menyelesaikan masalah pengelolaan sampah plastik.
Hal itu dikatakan saat Menko Luhut meresmikan dua fasilitas Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle (TPST3R) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur secara virtual, Jumat (26/2/2021).
“Sejalan dengan ambisi pemerintah Indonesia untuk mengurangi 70 persen kebocoran sampah plastik ke laut pada 2025, kami mengapresiasi upaya dan inisiatif Project STOP, Nestle, dan mitra lainnya untuk mendukung ekonomi sirkular dan menghentikan sampah plastik berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau lautan,” kata Luhut.
Baca juga: Kemenko Marves Sebut Harus Ada Perubahan Struktural Mendalam Guna Atasi Pengelolaan Sampah Indonesia
Baca juga: Program E-learning KLHK Upaya Maksimalkan Sampah jadi Bahan Baku Ekonomi
Luhut bilang kedua TPST3R dibangun sebagai kerja sama antara pemerintah daerah Pasuruan dan Project STOP, di mana Nestle sebagai mitra strategisnya sekaligus penyandang dana utama.
Mitra strategis Project STOP lainnya yaitu Borealis, pemerintah Norwegia, Nova Chemicals, Borouge dan Siegwerk juga turut mendanai Project STOP di Pasuruan.
“TPST3R ini akan mengelola pengumpulan dan pemilahan sampah serta proses daur ulang sampah di kecamatan Lekok dan Nguling, dengan kapasitas sampai 32 ton per hari. Kedua fasilitas ini akan mengumpulkan semua sampah termasuk 1.500 ton sampah plastik pada saat beroperasi penuh pada 2022,” tukas Luhut.
Presiden Direktur Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar menegaskan, kemitraan ini juga sejalan dengan komitmen Nestle untuk memastikan 100 persen kemasan produk milknya dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025.
“Kami fokus khusus pada pencegahan sampah plastik dan ambisi kami untuk menghentikan kebocoran plastik ke TPA, lautan, dan sungai. Kami menjadi perusahaan makanan dan minuman pertama yang bermitra dengan Project STOP,” ucap Ganesa.
Lebih lanjut, Nestle komitmenmendukung berbagai upaya untuk menghentikan kebocoran sampah plastik ke lingkungan sehingga manfaat positif sosial dan ekonomi dapat terus dipertahankan.