Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mengenal Lebih Dekat KRL Yogya-Solo, Ini Alasan Jalur Ini Dibangun

Sejak beroperasi pada 10 Februari 2021 lalu, layanan KRL ini diminati masyarakat di koridor Solo-Yogya.

Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mengenal Lebih Dekat KRL Yogya-Solo, Ini Alasan Jalur Ini Dibangun
dok. Kemenhub
Layanan KRL Yogya-Solo melintasi 11 stasiun. 

Pembangunan KRL Yogya – Solo sepanjang 62 KM ini telah dimulai sejak tahun 2019 dan selesai tepat waktu pada akhir tahun 2020. Pembangunan tersebut meliputi 3 aspek.

Yaitu, pertama, pembangunan sistem jaringan elektrifikasi KRL. Pembangunan ini meliputi jaringan listrik di atas rel ganda, pembangunan gardu listrik sebagai generator untuk supply tenaga listrik bagi KRL, serta pengadaan sarana kereta api.

Kedua, penyiapan 11 stasiun pemberhentian KRL yang didalamnya termasuk mengaktifkan beberapa stasiun yang tidak digunakan oleh rute Prameks.

Ke-11 stasiun tersebut yaitu Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Prambanan, Stasiun Srowot, Stasiun Klaten, Stasiun Ceper, Stasiun Delanggu, Stasiun Gawok, Stasiun Purwosari, dan berakhir di Stasiun Solo Balapan.

Baca juga: PT KAI Daop 1 Jakarta: Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Maupun KRL Beroperasi Normal

Jadi bagi masyarakat yang akan naik KRL bisa langsung menuju stasiun tersebut dengan memperhatikan jam operasionalnya. Dalam sehari, terdapat 20 perjalanan KRL dari Yogya – Solo dan sebaliknya.

Baca juga: Genangan Air di Stasiun Tebet Teratasi, Operasional KRL Kembali Normal

Penambahan stasiun untuk operasional KRL ini juga upaya Kementerian Perhubungan untuk mengakomodir permintaan masyarakat yang mengeluhkan jauhnya stasiun-stasiun Prameks bagi mereka yang akan bepergian.

Baca juga: Gapeka 2021 Mulai Berlaku, Operasional KRL Bertambah 20 Perjalanan Setiap Harinya

Sehingga, masyarakat tidak punya pilihan selain menggunakan kendaraan pribadi.

Berita Rekomendasi

Penambahan stasiun ini kedepan juga akan diikuti dengan pembangunan layanan integrasi antar moda lanjutan seperti angkutan perkotaan, dsb.

Ketiga, pembangunan sarana pendukung seperti gate masuk, e-ticketing, dan sebagainya. Melalui e-ticketing ini, calon penumpang dapat melakukan pembayaran dengan Kartu Multi Trip (KMT), Commuterpay, Uang elektronik bank dan bisa melalui aplikasi yang menyediakan fasilitas scan barcode. (spn/yf)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas