Pandemi Masih Berlangsung, Pelita Samudera Incar Pendapatan Rp 1,1 Triliun
Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menargetkan pendapatan sepanjang tahun ini naik 10 persen hingga 15 persen
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menargetkan pendapatan sepanjang tahun ini naik 10 persen hingga 15 persen menjadi 80 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,12 triliun (kurs Rp 14 ribu per dolar AS).
Direktur Utama PSSI Iriawan Ibarat mengatakan, untuk mencapai target tersebut, perseroan melakukan strategi optimalisasi aset, diversifikasi bisnis, ekspansi aset dan meningkatkan penetrasi ke pasar internasional.
Baca juga: LIVE Streaming Liverpool vs Chelsea Liga Inggris, Tuchel: Havertz Pemain yang Unik
"Seperti 2020, kontrak sewa berjangka adalah salah satu kunci peningkatan pendapatan. Di tahun ini, volume pengangkutan ditargetkan naik sekitar 10 persen sampai 12 persen," ujar Iriawan dalam keterangannya, Selasa (2/3/2021).
Baca juga: Disuntik Diskon PPN, Harga Rumah di Bawah Rp 2 Miliar Bisa Turun 10 Persen
Menurutnya, perseroan juga mengalokasikan belanja modal pada tahun ini sebesar 21 juta dolar AS, untuk penambahan satu unit MV kelas supramax, kapal-kapal tunda dan tongkang.
"Lalu untuk mengeksplorasi potensi pasar logistik baru, termasuk non batubara," ucapnya.
Untuk pencapaian 2020, kata Alex, perseroan membukukan pendapatan belum diaudit sebesar 68,4 juta dolar AS, turun 9 persen dari perolehan tahun sebelumnya 75,3 juta dolar AS.
"Dampak dari pandemi Covid-19 telah menekan kinerja keseluruhan tahun 2020," tuturnya.
Adapun pendapatan sewa berjangka tahun lalu, mengalami kenaikan 35 persen menjadi 13,3 juta dolar AS dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen Kapal Tunda dan Tongkang (TNB), diikuti Kapal Curah Besar (MV) dan Fasilitas Muat Terapung dan Crane Terapung (FLF/FC).
"Sejumlah kontrak baru serta perpanjangan kontrak jangka panjang berhasil diraih, dan secara keseluruhan perseroan telah berhasil mengamankan nilai kontrak sekitar 164,6 juta dolar AS," katanya.