Wakaf Energi, Program Baru Masjid Istiqlal untuk Danai Panel Surya Senilai Rp 14 Miliar
Masjid Istiqlal mencanangkan program baru Wakaf Energi untuk memenuhi kebutuhan operasional listrik.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masjid Istiqlal mencanangkan program baru Wakaf Energi untuk memenuhi kebutuhan operasional listrik.
Program Wakaf Energi ini tujuannya untuk pendanaan panel surya yang sudah ada tetapi membutuhkan penambahan sebesar Rp14 miliar.
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mendukung penuh program Wakaf Energi yang diharapkan juga bisa menjadi trend setter pengelolaan masjid dan rumah ibadah lainnya.
“Energi sekarang begitu mahal tetapi ternyata ada cara yang murah dengan sentuhan teknologi. Kreasi-kreasi anak bangsa kita insya Allah mampu menciptakan tujuan tersebut,” kata KH Nasaruddin dalam launching Wakaf Energi secara virtual, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Rasio Elektrifikasi di Inonesia Belum 100 Persen Rupanya Ini Penyebabnya
Menurutnya, program Wakaf Energi ini lahir dari pikiran-pikiran cerdas.
“Wakaf adalah tabungan akhirat ya. Bahasa singkatnya seperti itu, kalau kita bicara wakaf ada sejumlah unsur yang ada di dalamnya ada wakif yaitu pemberi wakaf."
Baca juga: PLN Didorong Gunakan Energi Terbarukan Agar Tarif Listrik Lebih Murah
"Berwakaflah walaupun hanya satu lembar genteng atau satu sak semen walaupun kecil tetapi besar bagi umat dan tentu akan mendapat rewarding dari Allah SWT,” ucapnya.
KH Nasaruddin menekankan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya untuk Istiqlal saja tetapi untuk seluruh bangsa dan negara.
CEO Nasaruddin Umar Office (NUO) Faried F Saenong mengatakan program Wakaf Energi ini dijalankan dengan menggandeng platform penggalan dana KitaBisa dan WIKA Industri Energi.
“Kita berharap bisa terkumpul Rp14 miliar untuk menambah solar panel yang ada di Masjid Istiqlal dan kemudian menutup semua kebutuhan listrik,” ucapnya.