Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Masyarakat Kurangi Jajan, Harga Garam Turun

Ketua AIPGI Toni Tanduk mengatakan permintaan garam konsumsi oleh masyarakat belum pulih sepenuhnya.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Masyarakat Kurangi Jajan, Harga Garam Turun
Tribunnews.com
Ilustrasi Garam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) menyebutkan anjloknya harga garam petani disebabkan oleh belum pulihnya permintaan garam konsumsi oleh masyarakat.

Ketua AIPGI Toni Tanduk mengatakan permintaan garam konsumsi oleh masyarakat belum pulih sepenuhnya.

“Masyarakat masih mengurangi jajanan, ini berdampak pada berkurangnya penggunaan garam,” Toni kepada media.

Baca juga: Erick Thohir Ingin BUMN Akuisisi Perusahaan Asing Sektor Peternakan Hingga Garam dalam 3 Tahun Ini

Dia menjelaskan konsumsi masyarakat terhadap makanan di luar makanan pokok berkurang, sehingga permintaan atas garam pun berpengaruh.

Makanan di luar makanan pokok yang dimaksud adalah produk makanan UMKM, seperti keripik, jajanan pasar, makanan kaki lima, dan lain sebagainya. ucap Toni. “Perihal harga garam tergantung supply dan demand,”

Dia menambahkan penurunan konsumsi masyarakat selama pun berdampak pada penutupan usaha di sektor makanan. “Banyak rumah makan yang tutup akibat pademi,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Toni menambahkan, harga garam juga dipengaruhi oleh mutu garam yang dihasilkan oleh petambak garam.

Baca juga: Cegah Hujan Ekstrem, 2,4 Ton Garam Disemai di Udara Sekitar Jabodetabek dan Selat Sunda

Garam petambak merupakan bahan baku garam konsumsi beriodium yang telah ditentukan standar mutu SNI.

Garam petambak dengan kualitas warna kecoklatan pun akan kalah saing dengan garam petambak yang putih normal. “Harga garam perlu melihat mutu garam itu sendiri,”

Sebelumnya Mantan Menteri Susi Pudjiastuti mengatakan kontrol perdagangan atas kuota impor sering kali kurang tegas dalam pelaksanaan aturannya, sehingga menyebabkan petani garam saat panen harganya malah jatuh di tingkat petani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas