PLN Tingkatkan Penggunaan Bauran Energi Bersih pada Pembangkit Listrik
PLN Group mengelola tujuh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas 572 MW yakni PLTP Ulubelu, Lahendong, Ulumbu, Mataloko, Drajat
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT PLN (Persero) komitmen meningkatkan penggunaan bauran energi bersih pada pembangkit-pembangkit yang dimilikinya.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi menuturkan konsistensi penggunaan energi bersih ini terbukti dalam mengelola pembangkit berbasis panas bumi.
“Sampai dengan Tahun 2030 nanti, PLN berencana akan mengembangkan panas bumi dengan total kapasitas sekitar 725 MW,” terangnya, Rabu (10/3/2021).
“Ke depannya, total portofolio pengelolaan panas bumi akan mencapai kurang lebih 1.297 MW pada tahun 2030,” tambahnya.
Hingga saat ini, PLN Group telah mengelola tujuh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas 572 MW.
Tujuh PLTP yang dikelola adalah PLTP Ulubelu, Lahendong, Ulumbu, Mataloko, Drajat, Gunung Salak dan Kamojang dengan nilai asset sebesar Rp. 12,3 triiun per 31 Desember 2020.
Baca juga: Kejagung Telusuri Aliran Dana Asabri Mengalir ke Komisaris Utama Sriwijaya Air
Saat ini PLTP Kamojang satu di antara yang telah tersertifikasi Renewable Energy Certificate (REC).
“Kami yakin PLN akan mampu meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2030 dengan serius mengelola panas bumi,” tukas Agung
Berkat komitmen tersebut, PLN juga meraih penghargaan pada gelaran perdana Renewable Energy Markets (REM) Asia Awards.
Penghargaan tersebut diberikan saat konferensi REM Asia yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Pengamat Sebut Jokowi Tak Perlu Buka Suara soal Gejolak Demokrat: Sudah Benar Diam Saja
Penilaian penghargaan tersebut berdasarkan organisasi yang berpengaruh dalam mengembangkan dan menumbuhkan pasar tenaga hijau dan harus berbasis di Asia.
Selain itu ketentuannya proyek atau program saat ini harus beroperasi atau diselesaikan dalam satu tahun terakhir.
“Penghargaan ini merupakan bukti komitmen PLN dalam mendorong penggunaan energi bersih terutama pada sektor ketenagalistrikan,” pungkas Agung.