Sektor UMKM Perlu Ditambah Modalnya Agar Bertahan di Tengah Pandemi
Pelaku UMKM saat ini tidak ingin mengajukan kredit penambahan modal kerja ke perbankan, tapi lebih mengharapkan subsidi bunga ataupun restrukturisasi
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai menjadi sektor yang paling harus dibantu jika ingin memulihkan perekonomian nasional.
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari mengatakan, saat ini sektor UMKM membutuhkan tambahan likuiditas untuk meningkatkan usahanya, seiring mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.
“UMKM itu perlu tambahan likuiditas untuk tambahan usahanya," ujar Yunita saat webinar Akurat bertema Memulihkan Ekonomi dengan Menyelematkan UMKM dari Krisis, Efektif?, Jumat (19/3/2021).
Baca juga: Kolaborasi LKPP- Bukalapak Hadirkan Program Bela Pengadaan untuk Dongkrak Omset UMKM
Namun, kata Yunita, pelaku UMKM pada saat ini tidak ingin mengajukan kredit penambahan modal kerja ke perbankan, tetapi lebih mengharapkan subsidi bunga ataupun restrukturisasi.
Di sisi lain, Yunita memaparkan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2020 mencapai Rp188,1 triliun atau sekitar 99 persen dari target sebesar Rp190 triliun.
Baca juga: Di Tahun Pandemi Kinerja Asuransi Tetap Tumbuh, Begini Strategi Allianz Life
"Sampai saat ini pemerintah akan terus berusaha sekeras mungkin untuk menyalurkan kredit. Sehingga para UMKM ini tetap survive meski pandemi melanda," katanya.
Pada acara yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengatakan, pembentukan Holding Ultra Mikro dapat mendorong potensi pembiayaan lebih murah untuk 24 juta UMKM pada 2024.
Dengan dengan ekosistem tersebut, kata Misbakhun, dampak profitabilitas dari sinergi akan menguntungkan nasabah, seperti penurunan suku bunga pinjaman dan profiling nasabah yang lebih cepat.
Selain itu, ekosistem Holding Ultra Mikro dinilainya bakal membantu penetrasi penyaluran modal dengan potensi sistem IT yang lebih besar, serta mendukung permodalan lebih besar terhadap berbagai profil nasabah masing-masing BUMN.
"Upaya pemerintah ini sangat luar biasa, keberpihakan ultra mikro ini untuk mendukung masyarakat," paparnya.