Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Panen Raya Bunga Melati 150 Ha di Tegal Tembus Pasar Ekspor 

Demplot ini juga menjadi bentuk dukungan Petrokimia Gresik kepada Kementerian Pertanian RI yang mendorong peningkatan ekspor bunga ini

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Panen Raya Bunga Melati 150 Ha di Tegal Tembus Pasar Ekspor 
dok.
Panen bunga melati pada lahan demplot seluas 150 hektar dengan mengaplikasikan NPK Phonska Plus di Desa Maribaya, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inisiatif Petrokimia Gresik menanam tanaman bunga melati pada lahan demonstration plot (demplot) seluas 150 hektar dengan mengaplikasikan NPK Phonska Plus di Desa Maribaya, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, membuahkan hasil.

Jumat (19/3/2021) lalu, dilakukan panen besar-besaran berupa pemetikan bunga melati yang panenannya dikirim untuk pasar ekspor. 

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, penanaman melati di lahan demplot ini merupakan upaya Petrokimia Gresik menggeliatkan kembali ekspor bunga melati dari Kabupaten Tegal yang sempat terganggu akibat wabah Covid-19 selama 2020 kemarin.

Demplot ini juga menjadi bentuk dukungan Petrokimia Gresik kepada Kementerian Pertanian RI yang mendorong peningkatan ekspor bunga dengan nama Latin Jasminum Sambac ini.

“Ekspor ini akan menambah devisa negara serta meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Dwi Satriyo.

Berdasarkan data Badan Karantina Pertanian, ekspor bunga melati dari Provinsi Jawa Tengah selama satu semester sebelum pandemi Covid-19 bisa mencapai Rp200,55 miliar.

Baca juga: Ketua Aptrindo Jateng dan DIY Duga Aksi Lempar Batu ke Truk Tindakan Iseng

Berita Rekomendasi

Komoditas ini diekspor ke beberapa negara, seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Arab Saudi untuk kebutuhan sembahyang atau campuran dalam minuman karena memiliki aroma yang baik untuk penyegar.

Sedangkan Kabupaten Tegal mampu menghasilkan 3.201 ton melati per bulan. Dari jumlah tersebut, 110 ton diekspor.

Petrokimia Gresik melihat budidaya melati sebagai ceruk pasar yang sangat potensial untuk digarap. Karena Petrokimia Gresik memiliki produk inovatif yang dapat meningkatkan produktivitas budidaya melati, yaitu NPK Phonska Plus.

“Ini juga menjadi komitmen Petrokimia Gresik sebagai perusahaan Solusi Agroindustri serta upaya menjadi market leader dan dominant player,” ujar Dwi Satriyo.

Phonska Plus mengadung unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P2O5), dan Kalium (K2O) masing-masing 15%, serta unsur hara Sulfur (S) 9% dan Zink 2.000 part per million (ppm). Pupuk ini mampu mendorong produktivitas tanaman bunga melati hingga 30 kilogram per hektar.


Dosis pemupukan yang digunakan dalam demplot adalah Phonska Plus sebanyak 25 kilogram, Urea 10 kilogram, dan Petroganik 10 kilogram untuk setiap hektar lahan. Dosis pemupukan ini dilakukan selama 6 (enam) kali dalam setahun.

Baca juga: Anggota Komisi VI DPR: Impor Beras Cederai Cita-Cita Swasembada Pangan

Dwi Satriyo berharap demplot ini diadopsi oleh pembudidaya tanaman melati lain untuk peningkatan produktivitas dan peningkatan ekspor.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas