Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tunggu Panen Raya Padi, Ombudsman Minta Pemerintah Tunda Impor Beras

Yeka menjelaskan, impor beras akan aman dilakukan jika diputuskan setelah awal Mei 2021 sambil menunggu perkembangan panen raya padi

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tunggu Panen Raya Padi, Ombudsman Minta Pemerintah Tunda Impor Beras
TRIBUN JABAR/ZELPHI
Sejumlah buruh tani bersiap memisahkan bulir padi dari jerami di area panen padi di Desa Parungserab, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (08/01/2021). TRIBUN JABAR/ZELPHI 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika meminta kepada Kementerian Perekonomian menunda  impor beras sambil menunggu perkembangan panen raya padi yang akan tiba sebentar lagi.

"Kami meminta Kemenko Perekonomian untuk menggelar rakornas untuk menunda keputusan impor bukan menunda pelaksanaan impor," kata Yeka saat konferensi pers online, Rabu (24/3/2021).

Yeka menjelaskan, impor beras akan aman dilakukan jika diputuskan setelah awal Mei 2021 sambil menunggu perkembangan panen raya padi serta stok pengadaan beras di Perum Bulog.

"Kami meminta untuk menunda hingga menunggu perkembangan panen dan pengadaan perum bulog paling tidak sampai awal Mei," jelas Yeka.

Baca juga: Impor Beras, INDEF: Petani Makin Sakit, Gara-gara Harga Gabah Ditekan

Sebelumnya, Ombudsman menilai kebijakan impor beras seharusnya tidak dilakukan jika melihat indikator angka ramalan Badan Pusat Statisik (BPS) terkait produk panen beras surplus 14,54 juta ton beras.

Baca juga: Anggota Komisi VI DPR: Impor Beras Cederai Cita-Cita Swasembada Pangan

BPS mencatat potensi produksi periode Januari-April 2021 diperkirakan meningkat 3,08 juta ton (26,84 persen) dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 11,46 juta ton.

Berita Rekomendasi

Adapun potensi luas panen padi pada subround Januari-April 2021 mencapai 4,86 juta hektare atau naik sekitar 1,02 juta hectare (26,53 persen) dibandingkan subround Januari- April 2020 sebesar 3,84 juta hektare.

Yeka juga menengarai isu harga beras turun akibat adanya wacana impor beras dan berdampak ke tingkat petani.

"Sebetulnya tanpa impor beras pun harga beras nasional pasti akan turun karena sedang memasuki masa musim panen. Teori supply dan demand di mana supply banyak maka harga di level permintaan pasti turun jadi tidak diakibatkan wacana impor," urainya.

*Tergantung Penyerapan Bulog*

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menuturkan masih melihat kinerja penyerapan beras oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) di masa panen raya 2021.

"Kalau penyerapan dari Bulog ini bagus, kita tidak perlu impor beras. Ada tahun-tahunnya yang kita tidak perlu impor seperti tahun 2019 dan 2020," tutur Mendag saat konferensi pers virtual, Jumat (19/3/2021).

Mendag berkata rencana impor beras ini adalah tanggung jawab dirinya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas