Tembus Rp 22,4 Triliun, Modalku Optimistis Akan Salurkan Banyak Pendanaan di Tahun 2021
Aplikasi finansial berbasis digital ini pun menargetkan total penyaluran pinjaman hingga Rp 30 triliun pada 2021.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya aplikasi financial technology atau fintech yang menyediakan jasa peminjaman modal membuat banyak platform yang berlomba-lomba mendapatkan nasabah.
Salah satu penyedia layanan peer to peer (P2P) lending, Modalku, memiliki harapan lebih di tahun 2021.
Memasuki usia kelima, Modalku optimistis penyaluran pinjaman pada tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu.
Hal itu didasari oleh pulihnya perekonomian dari dampak Covid-19. Gelombang pandemi selama satu tahun terakhir membuat Modalku mesti berjibaku untuk menjadi platform p2p lending yang membantu banyak UMKM.
Baca juga: Modalku Fasilitasi Pinjaman Tanpa Agunan untuk Pedagang Online
Aplikasi finansial berbasis digital ini pun menargetkan total penyaluran pinjaman hingga Rp 30 triliun pada 2021. Jumlah tersebut meningkat sebesar Rp 7,6 triliun dari realisasi pada tahun 2020 yang sebesar Rp 22,4 triliun.
"Sudah lima tahun berjalan, Grup Modalku telah berhasil mencapai penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp 22,4 triliun. Ini menandakan bahwa Modalku merupakan platform p2p lending terpercaya di Indonesia. Kami menargetkan bisa menyalurkan total pendanaan selama 6 tahun bisa mencapai Rp30 triliun," kata Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan, Selasa (30/3/2021).
Tak hanya berbisnis di Indonesia, Iwan juga berharap Modalku bisa mengekspansi ke beberapa negara. Modalku menargetkan dapat menyalurkan pinjaman ke negara tetangga antara lain Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies.
Baca juga: Modalku Telah Menyalurkan Rp 15 Triliun untuk Pengusaha UMKM
Meski saat ini porsi terbesar penyaluran pinjaman saat ini masih ditopang dari Indonesia, Modalku mempunyai keyakinan bisa melakukan hal serupa bola total pendanaan semakin meningkat.
Bahkan di tahun ini, Modalku telah menjalankan penyaluran hingga ke Thailand. Menurut Iwan, Thailand memiliki potensi yang sangat tinggi untuk bertumbuh seperti di Indonesia.
"Kami sudah masuk ke Thailand. Kami tentu akan mempelajari pasar lain yang besar, meski belum dapat memastikan kapan ekspansinya dilakukan," jelas Iwan.
Sebagai informasi, total transaksi di platform Modalku telah mencapai lebih dari 4 juta pinjaman ke sektor UMKM. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yakni 2 juta.
Selama tahun 2020, Modalku telah berhasil menggaet lender hingga lebih dari 200 ribu akun.
Sementara untuk sisi portofolio bisnis, Modalku konsisten menawarkan produk pembiayaan untuk modal kerja dan invoice financing.
Atas pencapaian itu, Modalku saat ini akan berfokus menyasar sektor perdagangan baik ritel maupun wholesale serta pengusaha online.
Bahkan selama pandemi, Modalku turut memberi pendanaan bagi sektor kesehatan seperti apotek, toko obat maupun rumah sakit. Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan jasa dan produk di sektor kesehatan selama pandemi.
Modalku memberi kesempatan bagi peminjam terutama pelaku UMKM yang berpotensi, untuk bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp 2 miliar.
Modal tersebut didanai oleh pendana platform baik individu atau institusi yang mencari alternatif investasi melalui pasar digital.