Hari Pertama Layanan GeNose C19 di Bandara: Berjalan Lancar, Tapi Ada yang Terdeteksi Positif
Pada hari pertama penerapan layanan GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) yang mengoperasikan 5 mesin GeNose
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angkasa Pura I memastikan implementasi penggunaan alat GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo dan Bandara Juanda Surabaya berjalan lancar dan tidak terjadi penumpukan.
Diketahui, pada Kamis (1/4/2021) merupakan hari pertama operasional penggunaan alat skrining Covid-19 yakni GeNose C19, di sejumlah fasilitas transportasi publik.
Baca juga: Kemenhub Gunakan Genose C19 Jadi Persyaratan Perjalanan Moda Transportasi Laut
"Penerapanan layanan GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo dan Bandara Juanda Surabaya pada hari pertama ini berjalan lancar," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi dalam keterangannya, Jumat (2/4/2021)
Pada hari pertama penerapan layanan GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta - Kulon Progo (YIA) yang mengoperasikan 5 mesin GeNose, terdapat 289 calon penumpang yang diperiksa.
Namun pada implementasi tersebut, didapati 23 calon penumpang yang hasil pemeriksaan GeNose-nya positif.
Baca juga: Syarat dan Prosedur Penggunaan Layanan GeNose C19 di Bandara
Penumpang dengan hasil pemeriksaan positif langsung diarahkan untuk melakukan tes PCR lanjutan di rumah sakit atau melakukan isolasi mandiri.
Sementara itu, di Bandara Juanda Surabaya yang mengoperasikan 7 mesin Genose, terdapat 334 calon penumpang yang diperiksa menggunakan GeNose C-19 pada 1 April, di mana hasll pemeriksaan 54 calon penumpang didapati positif.
Calon penumpang yang positif tersebut, juga langsung diarahkan untuk melakukan tes PCR atau melakukan isolasi mandiri.
"Kami menghimbau kepada calon penumpang yang ingin menggunakan layanan GeNose C-19 untuk melakukan pendaftaran sebelum hari pelaksanaan tes melalui aplikasi Farmalab atau melalui website rapid.apsupports.com,” ucap Faik.
“Hal tersebut agar dapat mempercepat antrean pendaftaran dan mengantisipasi terjadinya penumpukkan antrean," pungkasnya.