Analis: Iklim Main Forex di Indonesia Belum Kondusif
iklim memainkan transaksi di pasar valuta asing (foreign exchange market/forex) di Indonesia belum kondusif.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menyatakan, iklim memainkan transaksi di pasar valuta asing (foreign exchange market/forex) di Indonesia belum kondusif.
Menurut dia, ini sepenuhnya tanggung jawab Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk membuat kondusif iklim berinvestasi di forex.
"Setahu saya ini tergantung Bappebti bisa kondusif untuk investor dalam negeri. Forex ini kan alternatif investasi selain properti saham, emas, dan lain-lain," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, belum lama ini.
Baca juga: Sering Dipakai untuk Menentukan Awal Ramadan, Apa Bedanya Metode Rukyatul dan Hisab?
Dia mencontohkan, ada beberapa perbedaan signifikan main forex di broker luar negeri lebih kondusif dibandingkan Indonesia.
"Mudah-mudahan bisa (kondusif nanti). Lalu, margin-nya fleksibel boleh pilih 1:10 (di sini) atau 1:1.000, di luar sudah ada yang 1:1.000, ada mikro akun juga," katanya.
Kendati demikian, dia menambahkan, broker asing yang sudah terbukti mempermudah dalam bermain forex justru susah untuk ekspansi ke tanah air.
"Kalau broker asing buka disini susah. Perbedaannya lagi, broker di luar tidak ada komisi, di sini kepotong pajak, komisi, dan spread, kalau di luar kepotong spread aja," pungkas Nafan.
Lebih Tegang dari Saham, Analis Ingatkan Jangan Asal Coba Main Forex
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, memainkan transaksi di pasar valuta asing (foreign exchange market/forex) lebih menegangkan dibanding saham, sehingga disarankan jangan asal mencoba.
Nafan menjelaskan, sebenarnya yang paling krusial di instrumen forex adalah investor harus menentukan langsung posisi beli atau jual, beda dengan saham yang biasanya hanya beli saja.
"Selain itu, ekuitas berubah signifikan dalam forex. Angka balance tidak berubah, tapi bisa kurang atau nol kalau margin ekuitas mendekati atau jadi nol," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, belum lama ini.
Baca juga: OJK: Belum Ada BUMN yang Berencana Catatkan Saham di Bursa Tahun Ini
Selanjutnya, forex bisa ditransaksikan dalam 24 jam selama 5 hari kerja dan hanya libur ketika Hari Raya Natal dan tahun baru.
"Lebih tegang forex dibandingkan saham. Masalahnya juga, saya tidak main forex di sini karena beda jauh fasilitasnya dengan di luar negeri, di antaranya deposit (setoran awal) besar," kata Nafan.
Baca juga: Meski Untung, Latinusa Putuskan Tak Bagi Dividen ke Pemegang Saham