Direksi Zebra Nusantara Berharap BEI Buka Suspensi Saham ZBRA
Manajemen PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) berharap PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi saham ZBRA.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) berharap PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi saham ZBRA.
Direksi PT Trinity Helthcare (THC) dan Kuasa Direksi ZBRA, Rudy Tanoesoedibjo mengaku tidak mendapatkan penjelasan alasan saham ZBRA disuspend, dan tidak mengetahui kapan BEI membukanya.
"Harapan kami segera dibuka, apalagi hari ini kami sudah melakukan publik expose insidentil, untuk memberi informasi," kata Rudy, Jakarta, Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Setelah 11 Tahun Dirilis, Google Translate Raih 1 Miliar Unduhan di Play Store
Diketahui, BEI sampai saat ini melakukan penghentian sementara (suspensi) atas saham ZBRA di pasar reguler dan pasar tunai, karena harga sahamnya melonjak signifikan.
Keputusan pembekuan saham ZBRA, untuk memberikan pertimbangan para pelaku pasar dalam bertransaksi di pasar modal terkait saham ZBRA.
Baca juga: Ali Ngabalin Prediksi Reshuffle Kabinet Pekan Ini
Berdasarkan data RTI, saham ZBRA dalam kurun waktu tiga bulan terakhir melonjak 865,52 persen, di mana saat ini harga saham ZBRA berada di posisi Rp 840 per saham.
Rudy menyebut, ke depan Zebra Nusantara akan mengambil alih 99 persen saham perusahaan distributor alat dan pasokan kesehatan, Dos Ni Roha (DNR Grup) yang saat ini dimiliki THC.
Baca juga: Harga Gas 6 Dolar AS Dinilai Rugikan Investor PGN di Pasar Modal
DNR sendiri merupakan perusahaan yang mendistribusikan produk-produk kesehatan dan peralatan medis di antaranya vitamin, hand sanitizer, rapid test kit hingga ventilator ke seluruh penjuru Indonesia mulai Sumatera hingga Papua.
"Nanti Zebra tidak menjalankan bisnis transportasi dan distribusi gas. Nanti Zebra akan menjalani bisnis DNR," ucap Rudy.