Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IHSG Bisa Melemah Lagi karena Kekhawatiran Pemulihan Ekonomi yang Masih Jauh

IHSG kemarin ditutup minus 2 persen atau turun 121,64 poin ke level 5.948,57 dengan saham-saham properti minus 3,45 persen.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in IHSG Bisa Melemah Lagi karena Kekhawatiran Pemulihan Ekonomi yang Masih Jauh
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan secara teknikal berpotensi melanjutkan pelemahan dengan tertahan mencoba menguat dengan support resistance 5.900 hingga 6.042. 

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak melemah break out support MA5 dan bergerak menuju support bullish trend line. 

"Potensi menguji lower bollinger bands dikisaran level 5.920 sebagai konfirmasi arah selanjutnya. Indikator stochastic dead-cross pada area overbought dengan MACD yang bergerak cross over positif," ujar dia melalui risetnya, Selasa (13/4/2021). 

Lanjar menjelaskan, investor meragukan keampuhan vaksinasi di saat peningkatan kasus Covid-19 yang terus meningkat di dunia. 

"Selanjutnya investor akan menanti data perdagangan China dan data pengangguran Amerika Serikat (AS) hingga produksi industri," katanya. 

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat di Awal Pekan

IHSG kemarin ditutup minus 2 persen atau turun 121,64 poin ke level 5.948,57 dengan saham-saham properti minus 3,45 persen dan Aneka Industri minus 3,07 persen.

Baca juga: Investor Disarankan Jauhi Dulu Saham-saham Emiten BUMN, Harganya Sudah Kemahalan

Berita Rekomendasi

"Ketiganya turun lebih dari tiga persen, investor mendapat trigger negatif dari pelemahan mayoritas indeks ekuitas berjangka AS dan mayoritas indeks saham di Asia. Turunnya data indeks penjualan eceran memberikan indikasi pemulihan ekonomi Indonesia yang masih jauh dari kata pulih," pungkas Lanjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas