IHSG Bisa Melemah Lagi karena Kekhawatiran Pemulihan Ekonomi yang Masih Jauh
IHSG kemarin ditutup minus 2 persen atau turun 121,64 poin ke level 5.948,57 dengan saham-saham properti minus 3,45 persen.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan secara teknikal berpotensi melanjutkan pelemahan dengan tertahan mencoba menguat dengan support resistance 5.900 hingga 6.042.
Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak melemah break out support MA5 dan bergerak menuju support bullish trend line.
"Potensi menguji lower bollinger bands dikisaran level 5.920 sebagai konfirmasi arah selanjutnya. Indikator stochastic dead-cross pada area overbought dengan MACD yang bergerak cross over positif," ujar dia melalui risetnya, Selasa (13/4/2021).
Lanjar menjelaskan, investor meragukan keampuhan vaksinasi di saat peningkatan kasus Covid-19 yang terus meningkat di dunia.
"Selanjutnya investor akan menanti data perdagangan China dan data pengangguran Amerika Serikat (AS) hingga produksi industri," katanya.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat di Awal Pekan
IHSG kemarin ditutup minus 2 persen atau turun 121,64 poin ke level 5.948,57 dengan saham-saham properti minus 3,45 persen dan Aneka Industri minus 3,07 persen.
Baca juga: Investor Disarankan Jauhi Dulu Saham-saham Emiten BUMN, Harganya Sudah Kemahalan
"Ketiganya turun lebih dari tiga persen, investor mendapat trigger negatif dari pelemahan mayoritas indeks ekuitas berjangka AS dan mayoritas indeks saham di Asia. Turunnya data indeks penjualan eceran memberikan indikasi pemulihan ekonomi Indonesia yang masih jauh dari kata pulih," pungkas Lanjar.