Sandiaga Ingin BUMDes Dilibatkan Kelola Toilet di Destinasi Pariwisata Superprioritas
Sandiaga berharap, pengembangan toilet di destinasi super prioritas menjadi sebuah langkah strategis.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebersihan toilet di tiap spot-spot wisata dinilai menjadi simbol pelayanan dan bahkan penanda peradaban modern.
Dalam konteks pariwisata, toilet yang berkualtias akan diingat sebagai kesan sepanjang perjalanan.
Atas dasar itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pengembangan amenitas salah satunya ketersediaan toilet bersih di destinasi pariwisata super prioritas adalah sebuah keharusan.
"Pariwisata tidak akan bangkit, kita tidak akan mampu menjual pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan kalau toiletnya tdak berkualitas. Destinasi tidak prioritas kalau toiletnya tidak berkualitas," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, kemarin.
Baca juga: Mendes Abdul Halim: Pemanfaatan Dana Desa dan Relawan BUMDes Untuk Tangani Covid-19
Baca juga: Masuk Prolegnas Prioritas, Waka DPD RI Minta RUU Kepulauan dan RUU Bumdes Bisa Selesai Tahun Ini
Sandiaga berharap, pengembangan toilet di destinasi super prioritas menjadi sebuah langkah strategis.
Karenanya, dia mengundang keterlibatan budayawan-budayawan lokal hingga masyarakat setempat untuk memastikan agar toilet ini bisa dijaga dengan baik.
"Kita perlu memberikan sentuhan ekonomi kreatif dan kearifan lokal. Standarnya mungkin internasional, tetapi jangan lopa kearifan lokal," kata Sandiaga.
Baca juga: Mahyudin: Urgensi RUU BUMDes Demi Kemajuan Desa
Agar keberadaan toilet di destinasi pariwisata memiliki nilai tambah, Sandiaga mendorong pelibatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terlibat dalam pengelolaan toilet sekaligus rest area sebagai lokasi pemasaran produk-produk ekonomi kreatif.
"Pengelolaan toilet ini juga diharapkan melibatkan BUMDes dan menjadikan rest area dan beberapa tempat-tempat dimana dekonomi bisa menggerakkan bukan hanya pariwisata tetapi juga ekonomi kreatif," ujar Mas Menteri.