Mendag Beber Perbedaan Perilaku Konsumen Indonesia dan di Luar Negeri yang Lebih Bawel
Di negara maju, ketika ada komplain dari konsumen, bisa menjadi sebuah isu yang sangat besar dan bisa berujung pada tuntutan di pengadilan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melihat perilaku konsumen di Indonesia dan negara maju dalam menyikapi suatu produk yang dibeli sangat berbeda jauh.
"Saya melihat banyak sekali orang Indonesia menerima," ujar Lutfi saat webinar Hari Konsumen Nasional 2021, Berdaya Pulihkan Ekonomi Bangsa, Selasa (20/4/2021).
Jika di negara-negara maju, kata Lutfi, biasanya ketika ada komplain dari konsumen, bisa menjadi sebuah isu yang sangat besar dan bisa berujung pada tuntutan di pengadilan.
"Kalau di Indonesia, kalau udah busuk (sehabis beli produk), ya sudah nanti gimana nanti, lain kali kalau beli tidak sama buruknya sama kayak hari ini," paparnya.
Baca juga: YLKI: Jangan Ambil Untung, Harga GeNose di Bandara Harus Sama dengan Stasiun
Menurutnya, prilaku menerima atas produk yang dibelinya harus diperbaiki, karena konsumen merupakan raja dan bukan sebagai objek.
Baca juga: Fitur Promo Mal Sekitarmu, Layanan Baru ShopeePay yang Kasih Untung Konsumen dan Pelaku Bisnis
"Sebagai raja mestinya dilayani. Dengan konsumen yang kuat, pergerakan ekonomi akan berjalan," ucap Lutfi.
"Kami ingin konsumen mendapatkan pencerahan yang baik untuk memperjuangkan haknya, bukan hanya kewajibannya untuk membayar sebagai konsumen," sambungnya.