Pemprov DKI Perluas Cakupan Serapan Beras dari Ngawi
PT Food Station juga telah memperluas ekspansinya ke Jawa Tengah, tepatnya di Cilacap, dengan menargetkan lahan pertanian
Penulis: Hendra Gunawan
Hal ini bermanfaat karena pada umumnya saat panen raya, gabah kering panen dihargai sangat murah. Bahkan, dari mekanisme sistem resi gudang tersebut, PT Food Station sebagai pengelola akan membantu menjadi stand by buyer dengan harga yang baik, sehingga para petani tidak perlu susah-susah mencari pembeli.
Hasil pertanian yang disimpan di Gudang SRG akan mendapat resi. Dari resi itu, petani bisa menjaminkan ke bank yang dipilih untuk mendapatkan pinjaman
sebagai modal usaha untuk biaya tanam di musim berikutnya.
Dengan penyimpanan di Gudang SRG, maka petani bisa menjual hasil panennya saat harga sudah baik. Dengan SRG, petani bisa menyimpan gabah kering giling, beras pecah kulit, atau glosor dengan kadar air antara 12 -14%. Setelah harga stabil, petani bisa menjual gabah atau beras mereka dengan harga yang lebih baik.
Kerja sama berikutnya adalah dengan Penggilingan Daya Tani Sembada yang dimulai sejak 2019 dan telah memasok beras PK (Pecah Kulit & Beras Jadi) sejumlah:
- Tahun 2019 = 234 ton,
- Tahun 2020 = 6.515 ton,
- Tahun 2021 = 2.280 ton di kuartal 3 dan perkiraan total tahun ini bisa 9.000 ton.
Ketiga, PT Food Station juga berencana untuk bekerja sama dengan Kelompok Tani Sido Rukun dalam menyerap panen, dengan rincian:
- Luas lahan 200 hektar dengan
- Produktivitas 5,7 s.d 6 ton per hektar.
- Dengan potensi hasil 1.140 ton gkp (Gabah Kering Panen) atau 604 ton beras.
PT Food Station juga melakukan bimbingan dan pendampingan kepada petani dalam pemilihan varietas dan kontrol qualitas pascapanen serta sebagai off taker produk hasil pertanian.