Dubes Inggris Owen Jenkins Serukan Pentingnya Peduli Perubahan Iklim
Dubes Jenkins mengatakan pergeseran menuju zero karbon atau The Race to Zero (R2Z) Carbon bukan hal yang baru dimulai
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste menyerukan pentingnya untuk peduli pada perubahan iklim.
Pada webinar Selasa, Dubes Jenkins mengatakan pergeseran menuju zero karbon atau The Race to Zero (R2Z) Carbon bukan hal yang baru dimulai, tapi terus berlangsung hingga saat ini.
“Berlangsung lebih cepat dan sebanyak yang diharapkan. Ini juga mendorong perekonomian di suatu wilayah dan pertumbuhan ini akan berkelanjutan, resilien, serta ekonomis dan bisa membangun kesehatan masyarakat, maupun kapasitas bagi kita untuk melawan perubahan iklim,” kata Owen Jenkins, Selasa (27/4/2021).
Jenkins mengatakan transisi global ini semakin cepat dan betapa pentingnya peran bisnis maupun perusahaan untuk melakukan perubahan.
Perusahaan atau bisnis bisa melaju dengan inovasi untuk menciptakan teknologi-teknologi baru untuk model-model bisnis yang diperlukan untuk mengarahkan kepada masa depan yang lebih baik dan akan menjadi investasi.
Baca juga: Fokus Garap Produk Investasi Berbasis Syariah, Insight Luncurkan Tiga Produk Unggulan
“Komitmen yang sudah dilakukan juga sudah terlihat untuk net Zero. Sekitar seperlima energy dari perusahaan terbesar dunia ini sudah mulai memiliki komitmen net zero,” katanya.
The Race to Zero (R2Z) sendiri adalah kampanye global yang dipimpin oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).
Kampanye ini untuk menggalang kepemimpinan dan dukungan dari bisnis, kota, kawasan, investor untuk pemulihan karbon yang sehat, tangguh, dan nol yang mencegah ancaman di masa depan.
Termasuk membuka pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Tujuannya untuk membangun momentum seputar peralihan ke ekonomi dekarbonisasi menjelang Konferensi Para Pihak (COP) 26 di mana pemerintah harus memperkuat kontribusinya pada Perjanjian Paris.
R2Z memobilisasi koalisi inisiatif nol bersih terkemuka, yang mewakili 471 kota, 23 wilayah, 1.675 bisnis , 85 investor terbesar, dan 569 universitas.
Jenkins mengatakan pasar global untuk karbon rendah saat ini sudah sangat meningkat.
Misalnya saja harga saham Tesla dibandingkan dengan beberapa perusahaan yang sudah ada sebelumnya dapat meningkat hanya dalam kurun waktu beberapa tahun.
Baca juga: Dignity of Srikandi Kartini: Tidak Hanya Laki-laki, Perempuan Buktikan Berperan di Dunia Esport
Tesla bahkan menjadi salah satu perusahaan yang sangat terpandang di bursa saham.
“Penting untuk mencapai transisi global ini dan juga penting untuk melihat bahwa akan diselenggarakannya pertemuan KTT terkait perubahan iklim di Inggris,” kata Jenkins
Inggris tidak hanya ingin mengajak pemerintahan saja, tapi juga mengajak para pemimpin bisnis, ilmuwan, masyarakat sipil dan pemuda untuk memastikan semua sektor perlu terlibat untuk bekerja sama mewujudkan masa depan yang lebih baik.
“Seluruh perusahaan di dunia bergabung untuk melakukan langkah ke depan,” ujarnya