Indonesia Masih Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Minus 0,74 Persen Pada Kuartal I 2021
BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi RI yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) terkontraksi minus 0,74 persen di kuartal I 2021
Editor: Adi Suhendi
Pria yang akrab disapa Kecuk ini menjelaskan, kenaikan belanja barang dan jasa baik pada pengeluaran konsumsi kolektif maupun individu lebih banyak terjadi di belanja non operasional.
"Belanja non operasional itu khususnya untuk penanganan pandemi Covid-19 seperti pengadaan obat-obatan dan vaksin," kata Suhariyanto.
Dia menekankan satu hal yang membuat konsumsi pemerintah tidak optimal disebabkan realisasi APBD yang berjalan lambat.
Pihaknya berharap pemerintah daerah bisa bergerak cepat mencairkan dana bantuan sosial.
"Kemarin Bapak Presiden sudah mengingatkan agar daerah dapat segera merealisasikan anggaran-anggaran yang ada. Kalau itu bisa diwujudkan konsumsi pemerintah akan membantu pemulihan ekonomi dengan pertumbuhan yang cukup kuat," ujarnya.
Pengangguran Menurun
Sementara itu angka pengangguran akibat pandemi Covid-19 mengecil menjadi 19.10 juta orang per Februari 2021.
Kecuk menyebut angka ini sudah lebih baik ketimbang posisi Agustus 2020 yakni sebanyak 29,12 juta orang.
"Penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 turun 10,02 juta orang menjadi 19,10 juta orang pada Februari 2021. Artinya dampaknya sudah tidak sedalam Agustus 2020," kata Kecuk.
Menurutnya, capaian ini menunjukkan perbaikan meski belum sepenuhnya fully recovered.
"Mayoritas angkatan kerja yang masih terdampak pandemi adalah mereka bekerja tetapi mengalami pengurangan jam kerja. Ini tentunya memengaruhi sisi pendapatan," ujarnya.
BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurut jenis kelamin pada Februari 2021 didominasi kaum laki-laki sebesar 6,81 persen sementara perempuan 5,41 persen.
TPT perempuan bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu mengalami penurunan lebih cepat daripada laki-laki.
Baca juga: Demokrasi Indonesia di Masa Pandemi dan Resesi: Sorotan dan Harapan di 2021
"Data ini kembali menunjukkan sudah ada perbaikan namun belum sepenuhnya normal," kata dia.