YLKI Apresiasi Ketersediaan BBM dan LPG Ramadan hingga Pasca-Lebaran
"Intinya tidak ada keluhan dari yang kami monitor, tidak ada keluhan kosumen atau masyarakat."
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengapresiasi pemerintah, dalam hal ini Pertamina, yang telah mempersiapkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk bulan Ramadan dan pasca-Idulfitri 1442 Hijriah atau 2021 Masehi.
"Ya, apresiasi untuk pasokan ini pada saat Ramadan khususnya dan Idulfitri ini," kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi kepada media di Jakarta hari ini.
Menurut Tulus, YLKI selama bulan Ramadan hingga pasca-Idulfitri atau Lebaran belum mendapatkan maupun menerima laporan dari masyarakat mengenai persoalan pasokan, stok, dan harga BBM serta LPG.
"Sejauh ini tidak ada keluhan terkait kelangkaan ataupun harga yang melambung," ujarnya.
Menurutnya, tidak terjadinya kelangkaan atau telatnya pasokan maupun melambungnya harga selama bulan Ramadan dan pasca-Lebaran menjadi indikator dari sisi konsumen.
Baca juga: Pemerintah Jamin Pasokan BBM dan LPG Aman Saat Libur Lebaran
"Itu hal yang positif ketika bisa dipenuhi dari sisi pasokan, distribusi hingga parameter keterpenuhan hak konsumen itu adalah tidak adanya kelangkaan juga harga yang stabil," ujarnya.
Begitupun saat ditanya tentang ketersediaan, pasokan, dan harga BBM dan LPG di luar Pulau Jawa, Tulus menyampaikan, pihaknya tidak menerima aduan terkait hal itu.
"Intinya tidak ada keluhan dari yang kami monitor, tidak ada keluhan kosumen atau masyarakat terhadap kelangkaan pasokan, distribusi ataupun harga yang melambung pra dan pasca-Lebaran ini," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa pasokan BBM dan LPG selama libur Idulfitri dalam kondisi aman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, ketahanan stok nasional untuk Premium mencapai 27,9 hari, Pertamax 24,7 hari, dan Solar 21,3 hari. Sedangkan ketahanan LPG mencapai 15 hari dan minyak tanah atau kerosene 80,6 hari. Sedangkan stok Avtur cukup untuk 76,3 hari.
Ia menjelaskan, secara keseluruhan bahwa kondisi stok dan penyaluran BBM selama Ramadan dan libur Lebaran naik 9,2 hari dari rata-rata normal. Penyaluran LPG naik 2,5 hari dari kondisi normal dan penyaluran Avtur naik 1,4 hari dari rata-rata stok normal.
Baca juga: Tinjau Langsung Satgas RAFI 2021, Pertamina Pastikan Distribusi BBM & LPG Lancar
Untuk menjamin kecukupan energi bagi masyarakat, Pemerintah melalui PT Pertamina melakukan upaya-upaya, antara lain meningkatkan stok dan volume penyaluran BBM dan LPG sebagai antisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat. Di antaranya gasoline naik 8%, diesel naik 2%, LPG naik 5,4%, dan avtur turun 3,8% dibanding rerata normal.
Upaya lain adalah memastikan produk BBM dan LPG dalam kondisi aman baik di Terminal BBM maupun Terminal LPG, serta di SPBU dan SPBBE. Total SPBU yang disiagakan berjumlah 7.469 terdiri dari 3.608 unit di Pulau Jawa dan 3.861 di luar Jawa. Sedangkan jumlah SPBBE yang disiagakan sebanyak 667, di mana agen PSO mencapai 4.152 dan non PSO 820. Untuk layanan avtur, tersedia 68 DPPU. Pertamina juga menjaga ketersediaan pelumas di SPBU dan sarfas distribusi seperti 114 TBBM dan 23 TLPG.
Dalam melayani kebutuhan masyarakat, Pertamina menyediakan layanan tambahan BBM dan LPG seperti 148 unit mobil tangki stand by, 23 unit pertashop, 193 motorist, 2 titik mobile dispenser, dan 48.207 titik agen LPG dan outlet LPG siaga. Juga, cashless payment di semua titik layanan SPBU. #