LPEM UI: Kolaborasi Gojek-Tokopedia di GoTo Tambahkan Stimulus Rp 35 Trililun ke Perekonomian RI
Ekonom Digital LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Chaikal Nuryakin mengatakan kehadiran GoTo memunculkan integrasi ekonomi.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menilai, kehadiran GoTo sebagai hasil kolaborasi Gojek dan Tokopedia memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Dampak tersebut terutama dilihat dari sisi ekonomi digital yang bahkan akan menjadi contoh bagi pelaku digital di negara lainnya.
Ekonom Digital LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Chaikal Nuryakin mengatakan kehadiran GoTo memunculkan integrasi ekonomi.
Artinya kolaborasi ini akan meningkatkan efisiensi di tingkat entitas perusahaan baru dan menurunkan biaya yang dikenakan kepada pengguna.
Selain itu juga memunculkan integrasi fungsional yang berarti meningkatkan efisiensi di tingkat penguna merchant atau mitra dan menurunkan ongkos produksi.
”Dengan adanya kolaborasi keduanya juga mampu menarik UMKM konvensional untuk bertfranformasi ke digital,” ungkap Chaikal dalam seminar virtual “Dampak Merging Antara Platforms: Studi Kasus Gojek dan Tokopedia” yang diselenggarakan LPEM FEB UI, Rabu (3/6/2021).
Baca juga: GoTo Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Mitra Driver
Berdasar hasil riset LPEM FEB UI sebelumnya, kontribusi pra kolaborasi Tokopedia sebesar 1,1% (LPEM UI, 2019) dan Gojek sebesar 0,7% (LD FEB UI 2019) terhadap PDB Nasional atau secara total 1,8% dari PDB Nasional.
Sedangkan dalam riset terbaru hari ini, diungkapkan kontribusi total Gojek dan Tokopedia pasca kolaborasi akan sebesar 1,9% sampai 2,1% dari PDB Nasional.
”Terdapat stimulus sebesar Rp 17 triliun sampai Rp 35 triliun kepada perekonomian dari kolaborasi Tokopedia dan Gojek,” terangnya.
Baca juga: Usai Merger, GoTo Langsung Tancap Gas Gelar Program Spesial Waktu Indonesia Belanja
Seiring waktu, Chaikal meyakini, dampak positif kolaborasi GoTo akan semakin berkembang terhadap perekonomian Indonesia karena keduanya sedang terus bertumbuh. Selain itu, diyakini juga akan berdampak positif terhadap peningkatan inklusi keuangan Indonesia.
Baca juga: IPO GoTo Dinilai Bakal Tingkatkan Daya Tarik Pasar Modal Indonesia
”Memang salah satu hasil studi kami menghasilkan kesimpulan bahwa e-Commerce meningkatkan inklusi keuangan Indonesia. Baik dari segi penggunaan maupun dari segi kepemilikan," ujar Chaikal.
"Kita tahu ini kan target pemerintah untuk masyarakat Indonesia bisa masuk ke industri keuangan. Misalnya untuk distribusi bantuan pemerintah dan untuk akses terhadap modal usaha masyarakat UMKM,” Chaikal memaparkan.
Peran inklusi keuangan tersebut kemudian bisa dimaksimalkan oleh Gojek dalam kolaborasi GoTo karena Gojek sudah memiliki layanan pembayaran digital.
”Kami dari OJK juga melihat inovasi keuangan yang bisa muncul dari sinergi platform ini,” ucap Kepala OJK Institute, Agus Sugiarto, saat memberikan sambutan pada kesempatan yang sama.