Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementerian ESDM: Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Nasional Baru 11,2 Persen

Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengatakan, guna mendukung EBT di Indonesia, pihaknya kini tengah mendorong Rancangan Undang-Undang (RUU) EBT

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kementerian ESDM: Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Nasional Baru 11,2 Persen
dok. Kementerian ESDM
PLTB Sidrap adalah tonggak penting dalam pengembangan energi baru terbarukan di Tanah Air. Ke depan pengembangan ketenagalistrikan di daerah akan memaksimalkan potensi energi primer setempat. Bisa bayu, surya, air, panas bumi, biomass, dan sebagainya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menuturkan, porsi pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) nasional baru mencapai 11,2 persen. 

Target ke depan adalah EBT dapat meningkat sebesar 23 persen pada 2025.

Menurutnya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia menjadi momentum untuk mendorong kesadaran publik, terhadap tindakan nyata agar menjaga lingkungan hidup secara global. 

“Harapan kami pemuda, mahasiswa dan kaum perempuan bisa bersama-sama berada di depan untuk memulai dan menerapkan upaya budaya hemat energi. Sebab lebih gampang hemat energi daripada kita buat pembangkit,” jelas Dadan dalam webinar, Jumat (4/6/2021).

Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengatakan, guna mendukung EBT di Indonesia, pihaknya kini tengah mendorong Rancangan Undang-Undang (RUU) EBT. 

Ia menjelaskan, aturan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk agar lebih detil dan mendalam mengatur mengenai pengembangan EBT di Indonesia, serta kedepannya EBT tidak hanya menjadi alternatif, tapi juga dijadikan sebagai energi utama.

Baca juga: Target EBT 2025 Sebesar 23 Persen Disebut Sulit Dicapai

Berita Rekomendasi

“Setiap wilayah mempunyai economy skill masing-masing. Wilayah timur bisa andalkan matahari, kemudian di Makassar ada Sidrap dan mengingat juga 40 persen bicara geothermal ada di Indonesia," terang Dyah Roro.

"Banyak potensi, tapi masalahnya adalah EBT masih kurang kompetitif, apa yang kita lakukan selalu kalah sama dunia fosil.

Mudah-mudahan kita bisa komit, bisa lebih berani dan mempunyai tekad untuk lakukan perubahan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara lain,” pungkasnya.

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang diperingati tiap 5 Juni, proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3) mengadakan acara UNDP SDG Talks World Environment Day: Save Energy, Stay Eco-Friendly.

National Project Manager MTRE3 Project, Boyke Lakaseru mengatakan, acara ini dibentuk untuk meningkatkan kesadaran kaum muda tentang efisiensi energi dan energi terbarukan di Indonesia. Ia menilai, peran dan pentingnya efisiensi energi dalam kehidupan sehari-hari di kalangan kaum muda amat diperlukan.

“Proyek MTRE3 berjalan selama lima tahun mulai dari 2017 hingga 2022 dengan empat wilayah kerja untuk proyek percontohan Energi Baru Terbarukan (EBT), yaitu provinsi Riau, Jambi, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dan wilayah kerja proyek percontohan Konservasi Energi (KE) di beberapa kota besar; Jakarta, Bali, Makasar, Semarang,” kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas