Investasi Rp 2 Triliun, PT Len Industri Segera Produksi Solar Cell
Investasi untuk pabrik solar cell PT Len memakan biaya hingga Rp 2 triliun dengan sumber dana berasal dari berbagai mitra.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Indonesia berencana menuju negara bebas emisi atau Net Zero Emission pada 2050.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di acara Leaders Summit on Climate, pada 22 April 2021.
Berbagai cara terus dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, seperti mendorong peralihan ke kendaraan listrik hingga mendorong penggunaan solar panel untuk listrik-listrik di industri dan rumah tangga.
Baca juga: Dorong Industri Elektronik dan Semikonduktor dalam Negeri, Menperin Kunjungi PT Len Industri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertanggung jawab mengembangkan bisnis dan produk-produk dalam bidang elektronika untuk industri dan prasarana, PT Len Industri berkomitmen untuk berkontribusi mewujudkan hal tersebut.
Sebagai bentuk komitmennya, PT Len Industri telah membangun pabrik solar cell di Tangerang.
"Kita harapkan pabrik kita groundbreaking tahun ini, diharapkan dalam 6 bulan ke depan bisa produksi. Kita targetkan produksi di awal 2 gigawatt," tutur Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin, Jumat (4/6/2021).
Pabrik ini nantinya akan mendukung program pemerintah dalam mengimplementasikan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025.
Investasi untuk pabrik solar cell PT Len memakan biaya hingga Rp 2 triliun dengan sumber dana berasal dari berbagai mitra.
"Saat ini EBT kita masih 0,01 persen, kita ngejar ke 8 persen. Nah PLTS itu menyumbang 8 persen. Investasinya ini hampir Rp 2 triliun. Pendanaannya dari berbagai pihak dan yang jelas bukan dari pemerintah," jelas Bobby.
Melalui pembangunan pabrik ini, PT Len Industri akan bekerja sama dengan banyak pihak untuk melakukan transfer teknologi, operasi dan investasi.
"Jadi nanti partnership dari segi teknologi, operasi dan investasi, sehingga nanti kita akan menciptakan industri solar panel dengan sistem yang kuat," jelas Bobby.
Pembangunan pabrik ini sekaligus mengejar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang dianjurkan pemerintah minimal 60 persen.
"Kami fokus untuk memproduksi solar cell agar memenuhi persyaratan TKDN yang 60 persen. Dengan kita memproduksi solar cell, TKDN kita akan memenuhi lebih dari 60 persen," kata Bobby.