Gandeng Pesantren, BTN Latih Santri Jadi Pengembang Perumahan
BTN menggandeng Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur dalam menggelar Pelatihan BTN Santri Developer Kebangsaan 2021.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) menggandeng Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur dalam menggelar Pelatihan BTN Santri Developer Kebangsaan 2021.
Pelatihan tersebut merupakan bentuk kepedulian perseroan dalam menjadikan santri sebagai pengusaha atau pengembang properti (developer) yang sukses.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, BTN sangat concern terhadap generasi milenial yang memiliki minat menjadi developer.
Baca juga: Haru Koesmahargyo Lulus Fit and Propert Test OJK, Resmi Jadi Dirut BTN
"Kami mengharapkan, kelak para santri setelah mengenyam pelatihan ketrampilan wirausaha di BTN Santri Developer ini dapat menjadi motor ekonomi di pedesaan atau kota kecil khususnya di bidang perumahan, sehingga ke depan, Inshaa Allah mendukung keberhasilan program pemerintah dalam penyediaaan perumahan,” ujar Haru, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Akad Perdana KPR Tapera BTN Mulai Bergulir
Menurutnya, dalam pelatihan ini ada sekitar 80 peserta yang tidak hanya berasal dari pondok pesantren, tetapi organisasi pemuda lintas agama dan juga masyarakat umum.
Sedangkan yang mendaftarkan pelatihan secara online mencapai 800 hingga 900 orang.
Pada tahun lalu, kata Haru, program BTN Santri Developer telah diikuti oleh 1.162 peserta, dan sejak awal tahun ini sampai Mei 2021 sudah ada sekitar 1.000 peserta yang dilatih dalam program BTN Santri Developer.
Baca juga: Tapera, BTN dan Perumnas Tawarkan 3 Skema Kredit Pemilikan Rumah
“Para peserta akan diberikan pengetahuan mengenai pertanahan, perizinan, pembiayaan dan skill set. Materi-materi pelatihan tersebut, merupakan bekal awal bagi peserta untuk memahani industri perumahan,” paparnya.
Haru menyebut, program Pelatihan BTN Santri Developer dan juga program pelatihan lainnya sangat penting bagi kemajuan industri properti khususnya perumahan. Pasalnya, kebutuhan rumah setiap tahunnya di Indonesia sangat tinggi mencapai 400.000 unit.
“Namun suplai dari pengembang belum bisa mengimbangi kebutuhan akan rumah saat ini,” jelas Haru.
Dengan adanya berbagai pelatihan dalam mencetak wirausaha di bidang properti, Haru berharap antara suplai dan demand di sektor perumahan bisa seimbang dan mengurangi angka backlog yang saat ini sekitar 11 juta unit.
“Tujuan besarnya kita mendukung penambahan sisi pasokan perumahan untuk bisa memenuhi permintaan perumahan yang masih tinggi. Demand begitu banyak tetapi suplai terbatas. Oleh karena itu peran kita semua, peran para calon-calon developer muda dan juga dari peran NU Circle meningkatkan sisi suplai, sehingga jumlah developer bertumbuh dan semua kebutuhan rumah bisa disediakan khususnya kebutuhan rumah menengah ke bawah,” papar Haru.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz mengapresiasi program BTN Santri Developer yang memberikan kesempatan yang baik bagi para santri.
“Kami dari pesantren Tebuireng sangat menyambut dengan baik atas inisiatif program ini, barangkali nanti bisa dilanjutkan ke pondok-pondok pesantren yang lain karena masih banyak pondok-pondok yang lainnya,” katanya.
Menurut dia, program ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena setiap tahun kebutuhan rumah selalu meningkat.
“Mudah-mudahan dengan adanya program ini ekonomi masyarakat terus meningkat, serta para santri memahami perkembangan proses bisnis developer perumahan. Ini menjadi kesempatan atau momen yang sangat baik,” tegasnya.
Untuk diketahui program BTN Santri Developer telah dilakukan sejak tahun lalu.
Program ini merupakan sinergi Bank BTN dengan Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle) dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).