Menko Airlangga Sebut Ekonomi Kuartal II-2021 Bisa Tumbuh 8 persen
Airlangga optimis target tersebut bisa dicapai berkat dorongan indikator ekonomi diantaranya, meningkatnya indikator pendorong ekonomi
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian Indonesia mampu pulih pada Kuartal-II 2021.
Bahkan dirinya cukup percaya diri, pertumbuhan ekonomi nasional akan tumbuh di kisaran 8 persen.
"Kami melihat proyeksi pertumbuhan (ekonomi) diperkirakan 6,7 persen hingga 7,5 persen.
Dan Pemerintah meyakini di kuartal II kita mampu pada range 7 persen hingga 8 persen," ucap Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Airlangga: Serapan Anggaran PEN Capai 29,9 Persen dari Total Rp 699,43 Triliun
Airlangga optimis target tersebut bisa dicapai berkat dorongan indikator ekonomi diantaranya, meningkatnya indikator pendorong ekonomi seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang telah di atas level 100.
Kemudian pertumbuhan belanja nasional per akhir April kemarin juga mengalami kenaikan sebesar 60,43 persen.
Airlangga juga mengatakan bahwa realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai 29,9 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp699,43 triliun.
"Pelaksanaan dari program PEN itu telah mencapai 29,9 persen dari Pagu atau naik 86,7 triliun dari Kuartal pertama yang mencapai Rp 123,206 triliun," kata Airlangga.
Bertambahnya serapan anggaran tersebut, kata Airlangga berasal dari kontribusi sejumlah sektor.
Diantaranya yakni Program Perlindungan Sosial yang serapannya mencapai 39,2 persen dari anggaran Rp150,28 triliun.
Realisasi Program Prioritas yang mencapai 28 persen dari total anggaran Rp123,67 triliun.
Kemudian realisasi Program Insentif Usaha yang serapannya sudah 79,9 persen dari anggaran Rp56 triliun. Lalu Program Dukung Korporasi baru terserap 21 persen dari anggaran Rp187 triliun.
"Kemudian Program Kesehatan sudah mencapai 18,8 persen realisasi (dari Rp 175 triliun)," pungkasnya.