Kuartal I 2021 Industri Asuransi Jiwa Kumpulkan Premi Rp 57,4 Triliun
otal pendapatan premi tersebut didapat dari premi bisnis baru mencapai Rp 37,04 triliun, dan premi lanjutan sebesar Rp 20,41 triliun
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi pada kuartal I 2021 sebesar Rp 57,45 triliun, naik 28,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Total pendapatan premi tersebut didapat dari premi bisnis baru mencapai Rp 37,04 triliun, dan premi lanjutan sebesar Rp 20,41 triliun
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, pertumbuhan total premi lebih banyak didorong peningkatan premi yang masif dari saluran distribusi bancassurance.
"Pertumbuhan dari moda saluran yang memanfaatkan kerjasama antara perbankan dan asuransi ini memiliki pertumbuhan sekitar 55 persen dari periode sebelumnya," kata Budi secara virtual, Selasa (8/7/2021).
Baca juga: Qoala Gratiskan Asuransi Smartphone untuk Pembelian Polis Kendaraan
Pertumbuhan juga terjadi pada saluran distribusi alternatif sebesar 35,0 persen, atau berkontribusi sebesar 18,8 persen pada total pendapatan Premi.
Baca juga: Naik 6 Persen, Asuransi Jiwa Manulife Bukukan Premi Rp 8,9 Triliun Pada 2020, Ini Pemicunya
Namun, perlambatan terjadi pada saluran distribusi keagenan dan telemarketing, masing-masing sebesar 5,8 persen dan 14,3 persen.
“Jumlah agen mengalami penurunan karena produktivitas mereka juga terdampak pandemi. Keterbatasan dalam bertemu secara tatap muka dengan calon nasabah menjadi penyebab utama dari menurunnya produktivitas, walaupun sudah adanya relaksasi yang diberikan oleh OJK,” tutur Budi.
Baca juga: Bidik Segmen High Net Worth Individual, Prudential Luncurkan Layanan Bagi Kaum Sultan
Dari jenis produk asuransi jiwa yang banyak diminati, kata Budi, yaitu unit link yang penjualannya tumbuh 31,7 persen.
"Kontribusinya pun sangatlah besar, yakni 62,4 persen dari keseluruhan total premi industri asuransi jiwa," ujarnya.