AP I Dukung Inisiatif Work From Bali untuk Bangkitkan Sektor Pariwisata
Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kebijakan Work From Bali akan diluncurkan pada kuartal tiga atau di Juli 2021.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) menyambut positif rencana pemerintah terkait program Work From Bali (WFB) pada Juli 2021 mendatang.
VP Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan menyebutkan, pihaknya sebagai operator Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sangat menyambut positif program tersebut.
Menurutnya, kampanye WFB yang diinisiasi pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat menggairahkan kembali industri pariwisata di Bali.
"Industri penerbangan dan pariwisata memang sangat terpukul akibat pandemi Covid-19, dan dengan kampanye ini diharapkan dapat menjadi langkah yang tetap dalam memulihkan industri tersebut," ucap Handy saat dihubungi Tribunnews, Rabu (9/6/2021).
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kebijakan Work From Bali akan diluncurkan pada kuartal tiga atau di Juli 2021.
Baca juga: Garuda Indonesia Siap Dukung Program Work From Bali
Tujuan adanya program Work From Bali tersebut, sebagai upaya dalam memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali setelah terdampak pandemi Covid-19.
Menurut Sandiaga Uno, kebijakan tersebut akan dilakukan secara bertahap untuk di destinasi wilayah lain di Indonesia.
Baca juga: PHRI: Work from Bali Tak Akan Bawa Dampak Besar Terhadap Okupansi Kamar Hotel
Sandiaga Uno juga menjelaskan, konsep WFB ini tentu bisa diterapkan di destinasi wisata lain di Indonesia, atau disebut Work From Any Destination.
Seperti Work from Lombok, Work From Bajo, Work From Toba, Work Form Likupang, Work From Borobudur, dan lain sebagainya.
Konsepnya mengikuti pola kebiasaan bekerja baru atau remote working yang dipopulerkan dengan konsep digital nomad.
“Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga sedang mengembangkan konsep serupa bahkan bisa menjadi percontohan, karena pada kuartal pertama pertumbuhan ekonomi DIY bisa plus 6 persen,” ujar Sandi.