Ini Proyek LRT Jabodebek yang Dibanggakan Jokowi
Total panjang rute LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) mencapai 44 km dengan 18 titik pemberhentian.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Proyek pembangunan moda transportasi massal Lintas Rel Terpadu (LRT) akan rampung pada pertengahan 2022 mendatang dengan progres pembangun mencapai 84,7 persen.
Total panjang rute LRT Jabodebek mencapai 44 km dengan 18 titik pemberhentian.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa, nantinya akan ada 31 rangkaian LRT dengan 1 rangkaiannya terdiri dari 6 gerbong. "Sekarang sudah selesai 26 rangkaian," katanya usai mendampingi Presiden meninjau proyek LRT, Rabu, (9/6/2021).
LRT tersebut terdiri dari rute Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Rute Cawang-Bekasi Timur. Budi mengatakan jeda antar kereta LRT atau headway nantinya hanya 3 menit.
"Setiap 3 menit ada kereta api dan bisa mengangkut 580 ribu orang satu hari. Ultimatenya (paling tinggi) akan menjadi headway 2 menit, sehingga jarak kereta dengan kereta hanya 2 menit dan untuk itu kita bisa mengangkut kurang lebih 800 ribu orang (per hari)," katanya.
Dengan kecepatan dan kapasitas angkut penumpang yang tinggi, Budi berharap, proyek LRT tersebut bisa dibangun ke rute yang lainnya. Mulai dari rute ke arah barat, dan Selatan dari Jakarta.
Baca juga: Jokowi: LRT Jabodebek akan Uji Coba April 2022
"Bayangkan kalau LRT ini ada yang ke Barat, ada yang ke selatan maka angkutan massal itu menjadi suatu hal yang penting," pungkasnya.
SebelumnyaBudi Karya Sumadi mengatakan, Presiden Jokowi sangat bangga dengan proyek pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek).
Baca juga: Pembangunan LRT Jabodebek Tahap 1 Capai 84,6 Persen, Ditargetkan Beroperasi Tahun Depan
Hal itu disampaikan Budi usai mendampingi Presiden meninjau proyek LRT yang direncanakan rampung 2022 tersebut. "Pak Presiden juga bangga ada satu angkutan LRT yang panjangnya 44 km dengan 18 titik pemberhentian. Ini akan selesai pada pertengahan tahun depan," kata Budi.
Kebanggaan presiden tersebut, kata Budi, bukan tanpa alasan. Terdapat sejumlah faktor yang membuat proyek LRT patut dibanggakan. Salah satunya kata Budi, yakni LRT dibangun oleh perusahaan Indonesia.
"Satu teknologi tidak mungkin bisa diraih oleh satu bangsa dengan begitu saja. Harus ada upaya-upaya dilakukan dan alhamdulillah konsorsium dari PT KAI, Adhi Karya, LEN dan INKA bisa membangun produk anak bangsa ini menjadi satu kenyataan dengan kualitas yang tidak kalah dengan negara-negara yang lain," katanya.
Bahkan kata Budi perusahaan-perusahaan tersebut memenangkan sejumlah tender proyek kereta di negara lain. Kata dia, pembangunan transportasi massal di kota-kota lainnya akan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia.
"Karenanya kita sepakat bahwa semangat, bahwa angkutan massal yang ada di kota-kota besar akan dilanjutkan dengan semangat ini," katanya.