Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menkeu Sri Mulyani: Tidak Mudah bagi PLN Beralih ke Pembangkit Listrik Energi Terbarukan

Indonesia bisa meningkatkan konsumsi energi tanpa menaikkan CO2 atau emisi karbon hanya apabila pembangkit listrik beralih ke energi terbarukan.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Sanusi
zoom-in Menkeu Sri Mulyani: Tidak Mudah bagi PLN Beralih ke Pembangkit Listrik Energi Terbarukan
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan, Indonesia bisa meningkatkan konsumsi energi tanpa menaikkan CO2 atau emisi karbon hanya apabila pembangkit listrik beralih ke energi terbarukan.

Namun, hal tersebut dinilai menjadi tantangan bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam memenuhi kelistrikan dari sumber baru itu.

Baca juga: Cara Dapat Diskon bagi Pelanggan PLN 450VA-900VA Bulan Ini, Bisa Langsung Dapat Saat Beli Token

"Transisi ini tidak mudah bagi PLN, terutama sebagai perusahaan monopoli di bidang kelistrikan di Indonesia," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam webinar "Climate Change Challenge: Preparing for Indonesia's Green and Sustainable Future", Jumat (11/6/2021).

Baca juga: Peduli Sosial, PLN Tingkatkan Literasi Membaca Anak-anak Tangsel

Diketahui, Indonesia memiliki komitmen untuk mencapai porsi energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 yang juga bisa menyulitkan PLN dari sisi biaya pembangkit listrik energi terbarukan.

"Itu merupakan suatu komitmen yang memiliki konsekuensi keuangan luar biasa bagi PLN. Apalagi kalau kita lihat hari ini dalam kondisi Covid-19, di mana permintaan terhadap listrik menurun," katanya.

Apalagi, Sri Mulyani menambahkan, perseroan sudah telanjur mengeluarkan biaya dalam menyediakan listrik dari energi terbarukan sebelumnya.

Baca juga: Cara Dapat Bantuan Stimulus Covid-19 dari PLN Bulan Juni 2021, Simak di Sini

BERITA REKOMENDASI

"Sehingga ini yang menyebabkan terjadinya kelebihan kapasitas dari yang sudah dibangun oleh PLN, di mana yang porsi energi terbarukan masih sangat dominan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas