Lemhanas Kembali Gelar FGD Kedua Jelang Seminar Nasional PPRA LXII, Ini Hasil-hasilnya
Terdapat dua kategori modal budaya obyektif yang sudah berkembang dan ditransformasikan menjadi bentuk ekonomi dan dapat dimanfaatkan secara luas.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PPRA LXII Lemhanas RI kembali menggelar kegiatan Focus Group Discusssion (FGD II) untuk menyambut penyelenggaraan seminar nasional PPRA LXII Lemhanas pada Agustus mendatang.
FGD II yang digelar Jumat, 11 Juni 2021 mengangkat tema Modal Sosial Dalam Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid–19 dan dihadiri Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjend TNI Sugeng Santoso, S.I.P. , Ketua Seminar Nasional PPRA LXII Lemhannas RI Kolonel Pnb Aldrin P Mongan, S.T., M.Hum., MHan.
FGD II ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Wakil Asisten Teritorial Kasad Bidang Perencanaan dan Kemampuan Teritorial Brigjen TNI Sugiyono, Vice President of Galeri Indonesia Blibli, Andreas A. Pramaditya, Staff Ahli Menteri PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Dr. Vivi Yulaswati, M.SC, Budayawan Jaya Suprana.
Kegiatan FGD II merupakan lanjutan dari kegiatan FGD I pada Jumat, 28 Mei 2021.
Pada FGD I didapati kesimpulan bahwa modal sosial budaya adalah emasnya Indonesia di masa mendatang yang dapat dikembangkan dan membantu pemulihan perekonomian nasional.
Terdapat dua kategori modal budaya obyektif yang sudah berkembang dan ditransformasikan menjadi bentuk ekonomi dan dapat dimanfaatkan secara luas.
Yaitu “creative industries” berupa hasil creative services, design, publishing and printed media, visual arts, cultural sites, traditional cultural expressions, performing art, dan audio visual yang digemari anak millenial dan generasi Z saat ini.
Kategori kedua adalah modal budaya yang sudah bertransformasi berupa produk (agrikultur, kuliner, handycraft, fashion dan lainnya), dan lifestyle.
Baca juga: FGD Lemhanas: Modal Sosial Budaya Bisa Jadi Sumber Energi untuk Pulihkan Ekonomi Nasional
Hasil dari FGD I tersebut kemudian dipertajam dalam FGD II ini sekaligus untuk menyempurnakan konsep dan naskah sebagian besar dari rencana kegiatan Seminar Nasional Lemhannas RI PPRA LXII T.A 2021 untuk selanjutnya menjadi rekomendasi kepada pemerintah dalam menyiapkan berbagai langkah alternatif dalam kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Perumus FGD II PPRA LXII Stevy Hanny Supena, S.E.,M.M menyatakan, pihaknya mengangkat isu modal sosial budaya untuk dapat ditransformasikan menjadi modal ekonomi dalam jangka pendek.
"Hal ini menjadi modal dasar untuk pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi covid-19," ujarnya.
Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P. mengatakan, modal sosial dan budaya ini juga dapat menjadi sebuah kekuatan kolektif untuk membantu memulihkan aktivitas ekonomi secara optimal.
Budayawan Jaya Suprana menambahkan, dengan semangat kebanggaan nasional, maka ini akan menjadi modal sosial budaya dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Bukan hanya pemulihan secara bertahap atau jangka pendek, tetapi akan menjadi pemulihan yang berlangsung sepanjang masa," ungkap Jaya Suprana.