Bank Indonesia Pastikan Transaksi Bilateral Indonesia-China Gunakan Rupiah-Yuan, Bukan Dollar
Transaksi bilateral antara Indonesia dan China akan menggunakan mata uang Rupiah dan Yuan, dan tidak lagi menggunakan dolar Amerika Serikat
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia segera melakukan kerjasama Local Currency Settlement (LCS) atau penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dengan China.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia, Donny Hutabarat mengatakan, pelaksanaan tersebut akan terjadi pada Juli 2021 mendatang.
Dirinya menjelaskan, LCS merupakan kerja sama Indonesia dengan beberapa bank sentral negara lain.
Dalam arti kata lain, transaksi bilateral antara Indonesia dan China akan menggunakan mata uang Rupiah dan Yuan, dan tidak lagi menggunakan dolar Amerika Serikat.
Tujuan kerjasama ini untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung.
Baca juga: Ini Dia Nama Bank Digital Milk BCA, Siap Meluncur Bulan Juli 2021
Lanjut Donny, kerjasama ini bertujuan juga untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
“Kita sedang mempersiapkan regulatory-nya dengan China. Sekitar Juli atau kuartal III akan diterapkan,” ucap Donny dalam paparannya secara virtual, Jumat (25/6/2021).
Dirinya melanjutkan, pelaku usaha maupun industri perbankan di Indonesia juga tinggi untuk menerapkan LCS dengan China.
“Minat indikasi kalau kita diskusi dengan pelaku dan perbankan minatnya tinggi.
Nanti dengan China saya rasa juga paling cepat penggunaan LCS,” tutur Donny.
Sebagai tambahan informasi, Local Currency Settlement (LCS) adalah penyelesaian transaksi bilateral antara dua Negara yang dilakukan dalam mata uang masing-masing Negara.
Di mana settlement transaksinya dilakukan di dalam yurisdiksi wilayah Negara masing-masing.
Saat ini, Bank Indonesia telah bekerjasama dengan tiga Negara yaitu Malaysia, Thailand dan Jepang.