Calon Komite BPH Migas Bawa Program RI Harus Punya Cadangan BBM Nasional
Calon Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Abdul Halim menginginkan Indonesia memiliki cadangan BBM nasional.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Abdul Halim menginginkan Indonesia memiliki cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional.
Pasalnya, saat ini Indonesia belum memiliki cadangan BBM nasional, melainkan hanya cadangan operasional yang dimiliki PT Pertamina (Persero).
"Saat ini cadangan BBM nasional bertumpu pada cadangan operasional yang dimiliki Pertamina," kata Halim saat menjalani Fit and Propert Test calon ketua dan anggota BPH Migas dengan Komisi VII DPR, Senin (28/6/2021).
Baca juga: Pengamat: Presiden Semestinya Tolak Calon Komite BPH Migas
Menurutnya, dalam pengadaan cadangan BBM nasional, diperlukan sosialisasi pengawasan pelaksanaan cadangan dan operasional BBM ke Pertamina, maupun badan usaha pemilik izin usaha niaga BBM.
"Kita akan mengevaluasi terhadap terhadap penyediaan cadangan operasional badan usaha itu sendiri," paparnya.
Baca juga: BPH Migas Teken Kerjasama dengan Telkom untuk Mendigitalkan Distribusi BBM
"Maksud saya di sini melakukan cek fisik, apakah yang dilaporkan atau di komitminkan sesuai tidak dengan keadaan di lapangan," sambung Halim.
Diketahui, DPR telah menerima 18 nama calon ketua dan anggota Komite BPH Migas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), di antaranya :
1. Abdul Halim
2. Adi Purwanto
3. Agus Maulana
4. Basuki Trikora Putra
5. Budi Santoso Syarif
6. Danu Prijambodo
7. Didik Sasongko Widi
8. Eman Salman Arief
9. Erika Retnowati
10. Ferdy Novianto
11. Harya Adityawarman
12. Iwan Prasetya Adhi
13. Kusnendar
14. Oman Rochmana
15. Robert Heri
16. Saleh Abdurrahman
17. Wahyudi Anas
18. Yapit Sapta Putra