Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi pandemi Covid-19 telah berdampak dan membuat hampir semua sektor mengalami perubahan. Perubahan ini tentunya terasa dan dialami oleh sektor bisnis.

Namun bagi perusahaan yang bergerak di sektor e-commerce, kinerja mereka malah menggeliat lebih kencang karena perubahan perilaku masyarakat berbelanja selama pandemi yang bergeser ke platform online.

Hal ini juga dirasakan PT Dusdusan Dotcom Indonesia (Dusdusan).

Baca juga: Perpanjangan Insentif PPN Properti Perlu Diikuti Percepatan Proses KPR

Perusahaan ini meraih kenaikan performa bisnis karena menerapkan model bisnis doorship alias tanpa modal dengan skema rumahan pada bisnisnya.

CEO Dusdusan.com Ellies Kiswoto mengatakan, bisnis mereka tumbuh 100 persen lebih di tengah pandemi dengan didukung oleh kenaikan jumlah reseller terdaftar setiap bulannya yang mencapai ribuan orang.

Farah, salah satu reseller Dusdusan asal Aceh Besar, mengaku perekonomian keluarganya terangkat setelah bergabung di Dusdusan. Keluarga Farah ikut terdampak pandemi, karena suaminya terkena PHK dan harus menghidupi 3 anak.

Baca juga: Lulus Kuliah Jualan Online, UMKM Malang Raih Omzet Puluhan Juta per Bulan Lewat Marketplace

“Suka duka selama berjualan saya lewati bersama suami dengan cobaan yang datang di saat saya hamil anak ketiga. Alhamdullilah menghitung hari, saya bisa mencapai penjualan offline dan online di atas Rp 85.000.000,” tutur Farah.

Ellen mengatakan, ke depannya Dusdusan akan mengembangkan bisnis dengan menjangkau lebih banyak lagi reseller baru dan akan tetap memfokuskan target ibu-ibu rumah tangga dengan memberikan pelatihan-pelatihan teknik bisnis dan jualan yang praktis.

“Kami berkomitmen menyediakan pelatihan untuk meningkatkan skill dan menambah wawasan serta membentuk mindset pebisnis yang baik. Kami juga akan merilis produk-produk terbaik yang memberikan pertumbuhan dan profit yang tinggi untuk reseller,” ujar Ellies Kiswoto.

Selama ini Dusdusan menjalankan model bisnis yang unik, karena tanpa tutup poin, tidak ada upline/downline, serta tidak ada kewajiban rekrut.

Mereka juga tidak mengharuskan stok barang karena bisa dijalankan secara  dropship. Produk yang dipasarkan mencakup produk perlengkapan rumah tangga, fashion, kesehatan, skincare, innovation store, frozen food, dan groceries.

Total saat ini terdapat 130.000 reseller yang bergabung dengan 3 warehouse yang tersebar di Bekasi, Sidoarjo dan Medan.