Permintaan Tabung Oksigen Sedang Tinggi, Menperin Perkuat Pasokan Logistik
Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat kebutuhan tabung oksigen ikut meningkat tajam.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat kebutuhan tabung oksigen ikut meningkat tajam. Populasi tabung oksigen yang beredar saat ini sekitar 1,5-1,8 juta tabung.
Kelangkaan tabung oksigen di rumah sakit diduga karena lambatnya perputaran tabung oksigen. Namun, sekitar 70-80 persen rumah sakit di Pulau Jawa telah memiliki fasilitas Instalasi Regasifikasi Oksigen.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan dalam Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), terdapat kurang lebih 104 industri tabung dengan KBLI 25120 yang mampu menghasilkan produk-produk seperti tangki air, pressure vessel, boiler, tabung gas LPG, komponen tabung gas, heat exchanger, silo, kaleng dan tabung pemadam api.
"Kami mengoptimalkan sumber-sumber yang ada di dalam negeri untuk dapat memperkuat logistik tabung oksigen untuk keperluan saat ini," tutur Menperin, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Media Asing Soroti Lonjakan Harga Tabung Oksigen di Jakarta hingga Lebih dari Dua Kali Lipat
Untuk menanggulangi terjadinya kelangkaan tabung oksigen, menurut Menperin diperlukan sinergi antara Kementerian/Lembaga, terutama untuk menangani pengendalian harga tabung dan pencegahan penimbunan.
Baca juga: Dinas Bina Marga DKI Kerahkan 4 Truk dan 24 Personel Bantu Distribusi Tabung Oksigen ke RS
Selain itu, perlu kemudahan dalam mobilitas dan distribusi oksigen cair maupun tabung oksigen dalam bentuk dispensasi dari pembatasan Over Dimension Over Load (ODOL).
"Kami juga mengharapkan dukungan suplai listrik yang andal dan kontinyu dari PT PLN (Persero) untuk industri gas oksigen, sehingga tidak terjadi pemadaman, kedip, maupun ayunan voltase dan frekuensi," terang Agus.