Analis Properti: Didukung Infrastruktur Kuat, Bitung Bersiap Jadi Kota Baru Setelah Serpong
Sejumlah permukiman berskala kota di Tangerang bukan hanya sekadar muncul, tapi juga hidup dan mampu tumbuh pesat menjadi kawasan mandiri
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
![Analis Properti: Didukung Infrastruktur Kuat, Bitung Bersiap Jadi Kota Baru Setelah Serpong](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pengembangan-bitung.jpg)
Kian tingginya harga tanah di Serpong dan kawasan sekitarnya mendorong pengembangan perumahan melebar ke kawasan-kawasan yang harga tanahnya lebih rendah.
Baca juga: Pasar Properti Bergairah di Masa Pandemi, Penjualan Lamudi Online Property Fair Lampaui Target
Bitung, Kabupaten Tangerang, jadi alternatif kawasan Serpong dan Karawaci yang harga rumahnya semakin melangit.
Kawasan ini berada di selatan Lippo Karawaci dan sebelah barat BSD City. Dari dua kota baru itu jaraknya sekitar 15 menit perjalanan.
Monica menyebut ketersediaan lahan di area Tangerang Selatan hingga Serpong sudah mulai terbatas, sehingga pengembangan pada area Bitung-Balaraja dinilai cukup potensial. Sebagai gambaran, harga kaveling perumahan di Bitung dan sekitarnya berkisar antara Rp4 – 12 juta per m2.
Yang lebih ke barat lagi seperti area Tigaraksa, Balaraja dan Pasar Kamis berkisar antara Rp4-5 juta per m2 atau sepertiga harga Serpong.
Pada Kabupaten Tangerang, secara umum memiliki harga rumah yang lebih rendah, yaitu berkisar antara Rp400 juta – 1,8 miliar per unit dengan luas tanah yang lebih besar yaitu 60-150 m2, berbeda dengan area Serpong dan sekitarnya, dengan harga rumah di atas Rp800 juta menawarkan luas tanah 40-50 m2.
“Pengembangan arah Barat Serpong mencakup Bitung-Balaraja masih moderat jika dibandingkan dengan pengembangan di area Serpong dan sekitarnya," beber Monica.
"Namun, area ini akan sangat potensial di masa depan, terutama dengan adanya beberapa rencana infrastuktur yang akan meningkatkan aksesibilitas area tersebut seperti rute Tol Serpong-Balaraja dan rencana pengembangan rute MRT Cikarang-Tangerang,” terang Monica.
Menurutnya, captive market kawasan perumahan di Bitung dan sekitarnya secara umum berasal dari Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan area Tangerang.
Permintaan terhadap rumah tapak di area ini umumnya datang dari keluarha muda dengan pusat aktivitas di Jakarta ataupun di Tangerang.
"Namun memiliki daya beli yang lebih rendah sehingga mereka memilih area Barat Serpong dengan harga yang lebih murah,” jelas Monica seraya menyebut para pekerja industri di sekitar Tigaraksa dan Balaraja juga akan jadi target potensial dari sejumlah pengembang properti.
Sektor Manufaktur Dominan
Kendati belum seatraktif kawasan Cikarang, Bekasi, kawasan Bitung dan sekitarnya di Kabupaten Tangerang ini pun disebut Monica memiliki economic based dari kawasan industri dan pergudangan sehingga sangat potensial dikembangkan proyek properti.
Kegiatan industri di Kabupaten Tangerang ada cadangan lahan mencapai 3.000 ha dan 4.500 ha untuk zona industri yang tersebar di tujuh kecamatan yaitu Cikupa, Balaraja, Tigaraksa, Cisoka, Pasar Kemis, Legok, dan Serpong.