Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Berhasil Terbitkan Utang Sukuk Hijau, Tenor Terpanjang di Dunia 

Global green sukuk 2021 ini diterbitkan dengan tenor 30 tahun dan tingkat imbal hasil yang sebesar 3,55 persen per tahun

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pemerintah Berhasil Terbitkan Utang Sukuk Hijau, Tenor Terpanjang di Dunia 
Ist
Menkeu Sri Mulyani 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyatakan, telah berhasil menerbitkan pembiayaan utang dari global green sukuk di pertengahan 2021 dengan tenor 30 tahun. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengetakan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah filantropi yang banyak dan pengetahuan tentang investasi berwawasan lingkungan yang semakin meningkat. 

“Di tengah ketidakpastian kondisi pasar global akibat Covid-19, pemerintah Indonesia bahkan berhasil menerbitkan green sukuk di pasar global dengan nilai 3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di Juni ini.

Global green sukuk 2021 ini diterbitkan dengan tenor 30 tahun dan tingkat imbal hasil yang sebesar 3,55 persen per tahun, ujarnya mengutip laman kemenkeu.go.id, Jumat (16/7/2021). 

Menurut Sri Mulyani, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan pasar keuangan syariah dengan mengembangkan lebih banyak varian pembiayaan sukuk seperti Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) dan green sukuk. 

Baca juga: Sri Mulyani: 32,6 Juta Pelanggan PLN Akan Terima Perpanjangan Diskon Tarif Listrik

Dia menyebutkan, penerbitan green sukuk dengan tenor 30 tahun ini adalah tenor terpanjang di dunia serta berhasil menarik banyak investor global dengan nilai investasi mencapai 57 persen dari total nilai penerbitan. 

Berita Rekomendasi

Selain itu, eks direktur pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, imbal hasil sukuk ini tercatat sebagai imbal hasil terendah. 

Baca juga: Bank Indonesia Ungkap Faktor Neraca Perdagangan Juni Surplus 1,32 Miliar Dolar AS

Selanjutnya, penerbitan green sukuk menunjukkan besarnya potensi untuk kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk berinvestasi serta membangun ketahanan melalui pengurangan emisi karbon. 

“Untuk meningkatkan basis investor di dalam negeri terutama, kita perlu untuk terus meningkatkan literasi keuangan dan pasar modal bagi masyarakat kita.

Saya sangat mengapresiasi jumlah investor yang terus meningkat dan apabila dilihat dari komposisi per kategori investor maka terlihat adanya peningkatan yang cukup membesarkan hati,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas