Pengamat Sebut PPKM Darurat Diperpanjang 5 Hari Bisa Dorong Pelemahan Rupiah
Pengamat memperkirakan nilai tukar mata uang Garuda bisa anjlok hingga melebihi level psikologis Rp 14.500 per dolar AS.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat bisa memicu kekhawatiran pasar dan mendorong pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Bahkan dia memperkirakan nilai tukar mata uang Garuda bisa anjlok hingga melebihi level psikologis Rp 14.500 per dolar AS.
"Mungkin rupiah bisa bergerak di kisaran Rp 14.450 hingga Rp 14.600 pekan ini. Namun, bila beberapa hari sesudahnya terlihat penurunan kasus, kekhawatiran akan mereda," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Selasa (20/7/2021).
Ariston menjelaskan optimisme mulai adanya penguatan tergantung dari hasil PPKM darurat 5 hari ke depan.
"Saya malah was-was PPKM bisa diperpanjang lagi kalau hasilnya tidak sesuai harapan," katanya.
Sedangkan kalau PPKM memang dilaksanakan secara ketat dan prokes dijalankan oleh masyarakat dengan baik, hasilnya tentu dinilai akan bagus.
Ariston menambahkan, vaksinasi yang gencar juga membantu menurunkan penularan dan mencegah rumah sakit penuh karena vaksin mencegah pemburukan kondisi orang yang terkena virus.
"Sudah ada bukti dari beberapa negara bahwa penerapan pembatasan yang ketat akan mengurangi penularan," pungkasnya.