Saat Pandemi, Menko Perekonomian Sebut Masih Ada Sinyal Positif Indikator Ekonomi
Airlangga Hartarto menyebut di tengah pandemi yang penuh tantangan dan memberikan dampak sosial ekonomi, masih terdapat sinyal positif
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut di tengah pandemi yang penuh tantangan dan memberikan dampak sosial ekonomi, masih terdapat sinyal positif perekonomian dalam negeri, baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran.
Menurutnya, salah satu indikator yang menjadi sinyal positif yaitu surplus neraca perdagangan lebih dari 21 miliar dolar AS pada 2020 dan terus mengalami surplus hingga saat ini.
Baca juga: India Gantian Kirim Bantuan Oksigen, Airlangga: Hadapi Pandemi Kita Harus Bergandengan Tangan
"Selain itu, foreign direct investment juga telah mencapai sekitar 7,6 miliar dolar AS pada kuartal pertama 2021, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 6,7 miliar dolar AS. Capaian ini mencerminkan kepercayaan berkelanjutan dari komunitas investor global," kata Airlangga, Kamis (22/7/2021).
Menurutnya, saat ini fokus pemerintah selalu melindungi pekerja, perusahaan, UMKM, dan dampak negatif ekonomi akibat pandemi dengan menciptakan iklim bisnis maupun investasi yang lebih baik.
Baca juga: Airlangga Hartarto Minta Ulama Bantu Sosialisasi ke Umat soal Pentingnya Vaksinasi
“Selain menciptakan iklim bisnis dan investasi yang kondusif serta memperkuat standar lingkungan yang berkelanjutan, Pemerintah juga mendorong transformasi digital,” kata Airlangga.
Pemerintah juga mendorong tenaga kerja lebih memahami dunia digital, melalui program pelatihan dan peningkatan keterampilan yaitu Program Kartu Prakerja.
Program ini telah membekali dengan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan agar berdaya saing dalam dunia kerja bagi lebih dari 8 juta pekerja, pencari kerja, dan pekerja yang diberhentikan.
Airlangga juga menilai, peran sektor swasta sangat penting selama pandemi, misalnya menciptakan banyak peluang bisnis dan memunculkan model bisnis baru.
Selain itu, kata Airlangga, pemerintah turut membawa isu-isu terkait perubahan iklim, mendorong transformasi digital, serta tantangan tenaga kerja, perdagangan, dan investasi dalam Presidensi G20.
“G20 merupakan kesempatan yang baik bagi kita semua untuk terlibat dalam penyelesaian global yang berorientasi pada tindakan bersama masyarakat internasional untuk mengatasi tantangan saat ini dan masa depan,” papar Airlangga.