Miliuner Promosikan Wisata Antariksa dan Ajakan Pindah ke Mars, Begini Kata LAPAN
Aksi Bos Amazon, Jeff Bezos yang melakukan wisata ke antariksa pada Selasa (20/7/2021) lalu menghebohkan seantero dunia.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi Bos Amazon, Jeff Bezos yang melakukan wisata ke antariksa pada Selasa (20/7/2021) lalu menghebohkan seantero dunia.
Bagaimana tidak, Jeff melakukan wisata singkat ke luar angkasa dengan predikat bukan astronaut dan berani melakukan misi nekat itu menggunakan roket New Shepard buatan perusahaan antariksa miliknya, Blue Origin.
Baca juga: Dalam Sepekan Ini, Aliran Modal Asing Masuk ke Pasar Domestik Rp 2,45 Triliun
Bersama ketiga rekannya, Wally Funk (82), Oliver Daemen (18) dan kakak Jeff Bezos, Mark Bezos (53), keempatnya sukses merasakan sensasi nol grativasi meski hanya sesaat dan selamat sampai kembali ke bumi.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menilai fenomena itu sebagai bukti semakin majunya teknologi wahana antariksa. Berkat kemajuan itu, banyak masyarakat umum yang rela menggelontorkan dana besar hanya untuk merasakan suasana di luar angkasa meski berlangsung singkat.
Baca juga: NASA Prediksi Asteroid Sebesar Stadion Akan Dekati Bumi Besok, Begini Penjelasan LAPAN
"Selain mencari kesenangan, wisata antariksa memang saat ini mulai dipromosikan karena perkembangan teknologi wahana antariksa yang lebih aman bagi masyarakat umum. Untuk mereka yang memenuhi syarat fisik dan berani membayar mahal, hal ini tentu bukan sesuatu yang mustahil," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaludin kepada Tribunnews.com, Jumat (23/7/2021).
Selain gencar mempromosikan berwisata ke antariksa, miliuner yang mengembangkan teknologi stasiun luar angkasa seperti Elon Musk tak jarang mengajak manusia untuk pindah ke planet Mars. Menurut miliuner itu, Bumi saat ini sudah terlalu sesak dan akan lebih baik untuk membangun kehidupan di Mars.
Wacana itu menurut Thomas adalah sesuatu yang mustahil dilakukan manusia. Ia menilai pernyataan itu sangat berbeda dengan misi para ahli terdahulu yang mengarahkan penelitian Mars untuk misi ilmiah, bukan untuk mencari kesenangan semata.
"Berbeda dengan misi-misi sebelumnya, para ahli dan astronom mengarahkan penelitiannya untuk misi ilmiah. Tidak ada wacana manusia pindah ke Mars karena planet itu tidak layak huni bagi manusia. Misi ke Mars saat ini lebih mengarah mencari ksenangan, sementara dulu lebih ke arah misi ilmiah dan mencari bukti-bukti kehidupan di luar bumi," pungkasnya.