Ekonom: PPKM Harus Diteruskan Sampai Pandemi Menurun, Tapi Penerapannya Harus Tepat
, PPKM dengan penerapan dan prosedur yang tepat dapat terus dilakukan agar kondisi sosial dan ekonomi segera pulih kembali.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 maupun level 3 hingga 2 Agustus 2021.
Pengamat ekonomi dari Institute of Development on Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti mengatakan, kebijakan tersebut dinilai tepat untuk menangani pandemi.
Karena dengan mobilitas yang dibatasi, diharapkan dapat menahan laju penyebaran virus Covid-19.
Maka dari itu, PPKM dengan penerapan dan prosedur yang tepat dapat terus dilakukan agar kondisi sosial dan ekonomi segera pulih kembali.
"Harus dilakukan yaitu lockdown ketat atau PPKM,” ujar Esther dalam diskusi public terkait PPKM secara virtual, Senin (26/7/2021).
“Panglima perang pandemi ini adalah sektor kesehatan bukan ekonomi," sambungnya.
Esther kembali melanjutkan, ekonomi memang menjadi sektor penting. Namun hal tersebut bukanlah yang paling diutamakan di masa sulit seperti ini.
Baca juga: Ketua DPP PKS: APBN Belum Efektif Mendorong Pemulihan Ekonomi
Dia mengakui, lockdown yang ketat dapat menekan ekonomi yang cukup dalam. Contohnya seperti China. Saat lockdown dilakukan, ekonomi negara tersebut terkontraksi secara signifikan hingga 6,8 persen.
Baca juga: Luhut Minta Pengamat Tak Sembarang Kritik Soal Pemulihan Ekonomi: Tak Usah Cari Popularitas Publik
Namun, setelah kebijakan lockdown berhasil dilakukan, perlahan kasus aktif covid-19 melandai, dan pada akhirnya pertumbuhan China berangsur tumbuh kembali.
Tak hanya di China, beberapa negara lain juga berhasil keluar dari jurang pandemi berkat penerapan lockdown dan penanganan pandemi yang terbilang cukup baik.
Negara tersebut adalah Italia dan juga Spanyol.
“Jadi jangan takut pemerintah kalau melakukan lockdown, karena panglima di kondisi pandemi ini adalah sektor kesehatan bukan ekonomi,” ujar Esther.
“Memang dampaknya sangat kuat bagi ekonomi. Tapi bukti empiris di China Italia atau Spanyol, mereka sekarang sudah relatif lebih baik karena melakukan lockdown dengan ketat,” pungkasnya.