Pasien Isoman Covid di Jatim Hampir 28 Ribu, Ketua DPD RI Ingatkan Pemda Rutin Pantau
Senator asal Jawa Timur ini juga meminta pemda memastikan terjaminnya asupan gizi dan logistik bagi pasien isoman.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengingatkan pemerintah daerah (pemda) di Jawa Timur untuk rutin memantau pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Pasalnya, jumlah pasien yang menjalani isoman di Jatim hampir menembus angka 28 ribu orang.
Berdasarkan informasi terakhir dari Satgas Covid-19 Jawa Timur, sebanyak 27.910 pasien Corona, dari total 53.487 pasien, menjalani isoman. Sisanya berada dalam perawatan di rumah sakit atau menjalani isolasi terpusat (isoter).
Baca juga: Sumbang Rp 2 Triliun untuk Penanganan Covid-19, Akidi Tio Geluti Bisnis di Bidang Ini
“Sudah menjadi tugas pemda untuk memastikan keselamatan pasien Covid yang melakukan isoman. Pastikan segala kebutuhan seperti oksigen, obat-obatan, vitamin dan suplemen pasien Covid isoman bisa terpenuhi,” ujar LaNyalla, saat kunjungan kerja di Malang, Rabu (28/7/2021).
Senator asal Jawa Timur ini juga meminta pemda memastikan terjaminnya asupan gizi dan logistik bagi pasien isoman.
Apalagi, jika isoman dilakukan oleh seluruh keluarga dalam satu rumah. Menurut LaNyalla, pemberian obat-obatan dan vitamin saja tidak cukup.
“Pasien isoman tidak bisa keluar rumah. Bayangkan kalau satu rumah yang melakukan isoman, mereka akan kesulitan memenuhi kebutuhan makanan. Di sini Posko Pengamanan Covid-19 tingkat desa dan kelurahan sangat penting,” tuturnya.
Baca juga: Mencari Jejak Akidi Tio di Kota Langsa, Penyumbang Rp 2 Triliun Untuk Tangani Covid-19 di Sumsel
LaNyalla mengatakan, Posko Pengamanan Covid-19 tingkat desa dan kelurahan bisa mengatur mengenai pemberian logistik pasien isoman di wilayahnya. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk meringankan kondisi pasien Covid yang melakukan isoman.
“Jangan suruh mereka berpikir sendiri. Terutama untuk satu rumah yang melakukan isoman. Tugaskan pengurus RT/RW untuk memantau. Sediakan kebutuhan makanan pasien isoman dengan dana kas desa, atau ajak warga di sekelilingnya berpartisipasi dengan cara urunan (patungan) memberi stok makanan pasien isoman,” imbau LaNyalla.
Pasien isoman pun disarankan untuk selalu rutin mengecek saturasi oksigennya. Sebab, gejala pasien di hari ke-7 atau ke-8 setelah terjangkit virus Corona biasanya akan memburuk sehingga perlu selalu dipantau.
Baca juga: Satgas Covid-19 Masih Dalami Dugaan Munculnya Varian Lokal Indonesia B.1466.2
“Perlu diingat, apabila saturasi oksigen pasien menurun di bawah 94, sebaiknya segara datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Apalagi kalau saturasi oksigen sudah berada di bawah 80, ini artinya kondisi memburuk dan harus segera mendapat penanganan medis lebih lanjut, terutama bagi yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid,” jelasnya.
“Jangan lagi menunggu-nunggu jika sudah merasa kondisi semakin buruk. Tidak perlu khawatir kesulitan mendapat perawatan. Sebab saat ini kapasitas rumah sakit lapangan di Jawa Timur juga sudah membaik,” sambung LaNyalla.
Untuk diketahui, kapasitas RS Lapangan Indrapura Surabaya saat ini terisi 224 pasien dari 410 bed yang tersedia. Kemudian untuk RS Lapangan Ijen Malang, dari total 316 bed kini terisi 275 pasien, dan RS Lapangan Dungus Madiun hanya terisi 81 pasien dari total 137 kapasitas bed.
Baca juga: Ketua DPR: Cegah Luar Jawa-Bali Jadi Episentrum Baru Covid-19
Sementara itu berdasarkan data Satgas Covid-19, terdapat 74 pasien Covid di Jatim meninggal dunia saat sedang isoman. LaNyalla menegaskan, tidak boleh lagi terjadi hal serupa sebab hal tersebut bisa diantisipasi apabila keadaan pasien selalu berada dalam pemantauan petugas medis.
“Makanya peran forkopimda hingga tingkat paling bawah penting sekali untuk selalu memantau keadaan pasien isoman. Dengan informasi yang update dari perangkat desa, pihak puskesmas setempat bisa cepat bergerak memberi pertolongan apabila pasien isoman kondisinya memburuk,” ucapnya.
LaNyalla pun memberi apresiasi kepada Pemprov Jawa Timur yang membuka program isi ulang oksigen gratis bagi pasien Covid isoman. Layanan oksigen gratis yang dimulai di Surabaya Raya (Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo), kini sudah mulai melebar ke sejumlah wilayah di Jatim.
“Masyarakat yang terserang varian Delta virus Corona rata-rata membutuhkan bantuan oksigen sehingga program dari Pemprov Jatim ini sangat membantu pasien isoman yang tidak mendapat perawatan dari faskes,” ungkap LaNyalla.
Pemprov Jatim baru saja membuka Depo isi ulang oksigen gratis yang didirikan di halaman kantor Bakorwil III Jalan Simpang Ijen, Kota Malang, bagi warga Malang Raya yang membutuhkan.
LaNyalla mendukung agar layanan oksigen gratis ini disediakan di seluruh kota/kabupaten di Jatim.
“Pemprov Jatim bisa memanfaatkan program Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN maupun perusahaan swasta untuk pengisian ulang tabung oksigen di Jawa Timur. Harapannya agar pasien Covid di Jatim tidak kesulitan mendapat pasokan oksigen,” kata mantan Ketua Umum PSSI itu.