PPKM Belum akan Berakhir, Aktivitas Ekonomi Dipaksa Berjalan Pelan Sambil Benahi Kesehatan
Perpanjangan PPKM akan memberi dampak serius bagi perekonomian RI, arah kebijakan pemerintah masih mengutamakan penanggulangan pandemi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Theresia Felisiani
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuahkan hasil dalam menekan laju penularan Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) tercatat turun di akhir Juli 2021.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyatakan PPKM berhasil menurunkan BOR di sejumlah rumah sakit.
"Saya tadi pagi juga sudah ngecek di wisma atlet misalnya yang dulu sudah hampir 90 persen pagi tadi saya cek angka keterisian dari tempat tidur di angka 38 persen," kata kata Jokowi saat memberikan Bantuan Produktif Usaha Mikro dan Kecil di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, (30/7) lalu.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Dokumen Perjalanan Masih Jadi Syarat Naik KRL
Jokowi menyebut turunnya BOR tersebut bukan hanya di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta.
Menurut dia hampir seluruh BOR rumah sakit daerah pulau Jawa turun.
Namun demikian justru rumah sakit daerah di luar pulau Jawa kini yang mengalami kenaikan.
"Tetapi yang di luar Jawa gantian, naik. Inilah memang varian delta ini penularannya sangat cepat sekali," katanya.
Baca juga: Diperiksa Lebih dari 24 Jam, Bagaimana Status Pengendara Moge Terlibat Tabrakan Maut di Serpong ?
Sebelumnya Kepala Negara berjanji apabila kasus Covid-19 terkendali maka kegiatan di sejumlah sektor akan dibuka secara bertahap.
Apabila menilik kondisi Pandemi Covid-19 dalam sepekan terakhir, penambahan kasus Covid-19 tidak terlalu jauh berbeda dengan pekan sebelumnya yakni di bawah 50 ribu kasus.
Penambahan kasus Covid-19 terendah dalam sepekan terakhir terjadi pada 26 Juli 2021 dengan 28.228 kasus, sebelum kemudian meningkat lagi di atas 40 ribuan kasus. (tribun network/reynas)