Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekspor Komoditas Perikanan Makin Menggeliat di Masa Pandemi

KKP mengusulkan sharing informasi antara tenaga ahli RI dan Tiongkok agar terjadi kesamaan persepsi tentang penyebab hambatan ekspor.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Ekspor Komoditas Perikanan Makin Menggeliat di Masa Pandemi
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren ekspor komoditas perikanan RI makin menggeliat di masa pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Machmud di Jakarta, Jumat (13/8/2021).

Menurutnya, Amerika Serikat dan Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor produk perikanan Indonesia.

Baca juga: KKP Siapkan Aturan Baru Pengurusan Izin Kabel Bawah Laut

“Tidak adanya hambatan perdagangan dari sisi tarif (tarif telah 0 persen) ke negara tujuan ekspor melalui skema perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China dan ASEAN-Hongkong, turut mendukung peningkatan ekspor produk perikanan ini,” ujar Machmud.

Ia menambahkan upaya pemenuhan regulasi ke Amerika Serikat terus dilakukan, terutama terkait traceability dan pemenuhan persyaratan Marine Mammal Protect Act (MMPA) untuk perlindungan mamalia laut.

Baca juga: KKP Genjot Dukungan Taktis Bagi Pembudidaya Udang Skala Kecil Hadapi Dampak Pandemi

Machmud menuturkan terkait kejadian penolakan ekspor produk perikanan Indonesia, seperti Tiongkok sudah diatasi melalui intervensi dan koordinasi antar unit teknis lingkup KKP dan antar kementerian (Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri), termasuk jajaran KBRI Beijing termasuk Atase Perdagangan, serta stakeholder dan asosiasi.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Benur Berkualitas, KKP Salurkan Bantuan Calon Induk Udang Unggul

Berita Rekomendasi

Sebagai informasi, terhadap hambatan ekspor tersebut, KKP berkoordinasi intensif dengan KBRI Beijing untuk mendapatkan di antaranya justifikasi ilmiah (scientific evidence) persyaratan yang diterapkan Tiongkok.

KKP mengusulkan pula adanya sharing informasi antara tenaga ahli Indonesia dan Tiongkok agar terjadi kesamaan persepsi tentang penyebab kejadian hambatan ekspor.

Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Balikpapan Eko Sulistyanto menjelaskan, ekspor komoditas perikanan di Kota Balikpapan terus bergeliat.

Total ekspor dari wilayah tersebut mencapai 399.328 kg pada Juli 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Jumlah ini lebih tinggi dibanding Juli 2020 yang tercatat 272.091 kg," terang Eko.


Tak hanya dari sisi volume, dari segi nilai, selama Juli 2021 nilai ekspor Balikpapan mencapai Rp45,896 miliar dibanding Juli 2020 sebesar Rp42,233 miliar.

Adapun komoditas yang diekspor ialah Kepiting dengan volume sebanyak 162.103 kg senilai Rp9,726 miliar dan disusul dengan Udang Windu sebanyak 131.243 kg senilai Rp25,103 miliar.

Komoditas lain ialah Udang Pink sebanyak 53.172 kg senilai Rp6,726 miliar, lalu Kerapu 20.936 kg senilai Rp1,847 miliar, dan Udang Putih sebanyak 15.419 kg dengan nilai Rp1,506 miliar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas