TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT HK Metals Utama Tbk optimis kinerja perseroan tahun 2021 akan tumbuh positif seiring transformasi bisnis yang telah dicanangkan sejak semester II tahun 2020 akan menjadi faktor utama penopang peningkatan produksi unit manufaktur HKMU.

"Kami optimis kinerja perseroan di tahun 2021 akan lebih baik dari pencapaian tahun 2020," kata Jodi Pujiyono Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan HKMU kepada media, disela-sela RUPST Tahun Buku 2020 dan RUPSLB HKMU secara daring,  Senin (16/8/2021).

Sampai dengan kuartal I 2021, HKMU mencatat penjualan sebesar Rp 130,30 miliar dan menurun dibandingkan kuartal I tahun 2020 sebesar Rp 302,12 miliar.

Dikatakannya, tahun 2021 merupakan tahun awal dimulainya transformasi dimana manajemen berkomitmen untuk fix the basic dalam hal peningkatan margin operasional, penurunan beban dalam rangka efisiensi.

Juga berinovasi strategi pemasaran untuk menangkap peluang atas perubahan demografi pasar pada sektor bahan bangunan.

Baca juga: Bamsoet: PPHN Untuk Sistem Manajemen Pembangunan Nasional Demokratis, Akuntabel, dan Terintegrasi

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang mulai pulih dan juga sektor properti yang mulai kembali bergeliat, manajemen menilai bahwa nantinya perusahaan akan lebih siap untuk kembali mencetak pertumbuhan bisnis.  

"Untuk tahun 2021 ini, HKMU akan menjalankan strategi untuk fokus pada unit bisnis manufaktur, peningkatan kompetensi dan sumber daya manusia untuk good manufacturing practice, serta perbaikan-perbaikan operasional.

Hal ini menjadi perhatian perseroan, karena merupakan faktor yang juga mendukung peningkatan produksi HKMU, meskipun di sisi lain terus menjaga upaya atas risiko pelemahan permintaan," katanya.

Dalam aspek teknis, perusahaan secara berkala melakukan pemeliharaan mesin secara terencana, memperkuat penjadwalan produksi dan penjualan, memperkuat supply chain dari bahan baku sampai dengan produk jadi dan memberikan pelatihan bagi pekerja untuk menambah ketrampilan pekerja untuk membentuk winning tim organisasi.

Jodi Pujiyono menambahkan, pihaknya optimis terhadap upaya dari pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional sejak pertengahan tahun 2020 lalu, dimana pertumbuhan ekonomi di Q2 2021 tercatat tumbuh 7%, pertanda bagus untuk pemulihan ekonomi.

"Dengan harapan tersebut kami akan terus berusaha seoptimal mungkin memperbaiki laba di Tahun 2021 agar lebih baik dari tahun 2020," katanya. 

HKMU tidak menargetkan peningkatan pendapatan yang signifikan dari tahun 2020 di karenakan Pandemi Covid-19 yang belum berakhir, namun lebih memfokuskan memperbaiki neraca keuangan di dalam perusahaan pada segmen manufaktur akibat dampak dari pandemi.

Selain itu, HKMU lebih melakukan efisiensi dalam manufaktur dan produk yang ada untuk menjaga margin perusahaan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Kendati Pandemi Covid-19 belum berakhir, pengembangan bisnis akan dilakukan di tahun 2022 untuk hasil yang lebih optimal, ungkap Jodi Pujiyono.

Terkait dengan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi HKMU, Jodi menambahkan bahwa hal tersebut perlu dilakukan seiring dengan semangat transformasi untuk perbaikan perusahaan.

Baca juga: Tembaki Petugas, Residivis Pencurian Truk di Cimahi Tewas di Tangan Polisi

"Diangkatnya Bapak Aryo selaku Komisaris Utama merupakan indikasi dan komitmen Perusahaan untuk lebih meningkatkan profesionalitas dan good corporate governance," katanya.

Mengingat track record beliau yang sudah sangat berpengalaman di perusahaan multinasional.

"Sedangkan untuk Bapak Ricky selaku komisaris independent, manajemen menyadari bahwa akan ada sorotan publik atas pilihan tersebut mengingat latar belakang Pak Ricky selaku penggiat industry hiburan di Tanah Air.

Namun, hal ini juga menjadi bagian dari komitmen bahwa, Perusahaan akan meningkatkan prinsip keterbukaan selaku perusahaan publik dan agar publik dapat melihat serta menilai perbaikan yang terus diupayakan bagi perusahaan di masa depan," katanya.