Investasi Properti Rumah Tapak Meningkat 2,36 Persen di Kuartal II 2021
Hasil survei Rumah.com menunjukkan periode kuartal II 2021 investasi jenis rumah tapak kembali naik sebesar 2,36 persen
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Segmen rumah tapak menjadi penopang bisnis perusahaan properti karena penyerapan pasar dan harga jual yang terus meningkat di tengah situasi pandemi.
Hasil survei Rumah.com menunjukkan periode kuartal II 2021 investasi jenis rumah tapak kembali naik sebesar 2,36 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ).
Sedangkan secara tahunan angkanya naik mencapai 3,61 persen.
Baca juga: MMKSI Ungkap Inden Mitsubishi Xpander Bisa Dipenuhi Hingga Akhir Agustus 2021
Country Manager Rumah.com Marine Novita menuturkan rumah tapak masih mendominasi pencarian properti di kawasan Jabodetabek.
“Tren terus naik khususnya rumah tapak di rentang harga Rp 300 jutaan hingga Rp 750 juta. Bila diakumuluasi mayoritas pencarian di kisaran Rp 1 miliar mencapai 57 persen,” ujar Marine kepada wartawan, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Saat Pandemi, Properti Hunian Kelas Menengah Atas di Bali Masih Jadi Incaran
Tren ini menciptakan situasi buyer’s market didukung dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan pengembang dan perbankan yang menguntungkan konsumen.
Pengembang properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) dinilai konsisten meluncurkan produk-produk rumah tapak yang cepat diserap pasar.
CEO LPKR John Riady mengatakan LPKR didukung oleh sejumlah bank BUMN dan swasta terkemuka untuk penjualan produk Cendana Series di Lippo Village, Waterfront di Lippo Cikarang maupun Holland Village Manado.
Ada banyak pilihan skema pembayaran yang tepat dengan cicilan lebih ringan dan tidak perlu menyediakan dana awal yang besar.
“Tren peningkatan penjualan kami terutama dari kalangan milenial terus naik. Di Semester I 2021 kami telah berhasil mencapai angka pra-penjualan Rp 2,33 triliun, melesat 122 persen dan merupakan capaian 67 persen dari target pra-penjualan tahun ini,” kata John.
“Kami optimis tahun ini kami dapat mencapai target pra-penjualan sebesar Rp 3,5 triliun.” ujarnya.