Biak Sukses Ekspor Perdana Produk Tuna ke Singapura
Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) sukses melakukan ekspor perdana produk perikanan
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) sukses melakukan ekspor perdana produk perikanan ke Singapura.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti menuturkan, kegiatan ini merupakan langkah nyata KKP yang turut mengawal perekonomian Indonesia Timur, khususnya Papua.
Baca juga: Perkuat Rantai Pasok Keamanan Pangan, KKP dan KIP Jajaki Potensi Kerjasama Perikanan
Menurutnya, Biak dapat menjadi hub ekspor untuk produk perikanan dari wilayah Papua, seperti Nabire, Jayapura, Serui, dan Bintuni, yang berada pada Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 717.
"WPPNRI 717 memiliki komoditas perikanan bernilai ekonomis tinggi seperti tuna, tongkol, cakalang, kerapu, lobster dan kepiting," ucap Artati dalam keterangannya, Sabtu (28/8/2021).
Sebagai informasi, produk yang diekspor ke Singapura ini antara lain tuna loin (150 kg), kepiting (350 kg) dan lobster (30 kg) melalui jalur udara.
Artati mengungkapkan, ekspor ini menjadi langkah awal yang baik bagi Kabupaten Biak Numfor untuk dapat memasarkan produknya ke luar negeri.
Baca juga: Penyelenggara Kabel Laut Dukung KKP Simplifikasi Probis Kabel Laut
"Tentunya langkah selanjutnya adalah meningkatkan jumlah ekspor dan memperluas pasar," paparnya.
Artati berharap ekspor selanjutnya yang akan direncanakan pada September 2021 dapat direalisasikan.
Terlebih ada peningkatan yang sangat signifikan, baik dari sisi volume dan nilai ekspor, yakni produk tuna whole frozen sebanyak 25 ton dengan tujuan Singapura melalui jalur laut.
Sehingga rangkaian ekspor perdana produk perikanan yang dilakukan secara bertahap di bulan Agustus-September 2021 akan mencapai 28 ton.
Karenanya, dia meminta peran serta nelayan lokal untuk berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhan ekspor.
“Diharapkan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Swasta dalam pembinaan kepada nelayan untuk menghasilkan produk kualitas ekspor," terangnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga turut mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Biak Numfor dalam menjawab tantangan ekspor perdana produk perikanan.
“Saya memahami untuk menggerakkan ekspor komoditas perikanan, tentu bukan lah suatu pekerjaan yang mudah karena diperlukan kesiapan baik teknis dan regulasi, apalagi tugas inisiasi ekspor dari Biak dan Tual diinisiasi pada bulan Maret 2021 dan terealisasinya sekarang ini,” kata Luhut dalam keterangan yang sama.