Rektor IPB Nilai Teknologi Blockchain Jadi Solusi Persoalan Pangan
Menurutnya, langkah shifting meninggalkan supply chain ke teknologi blockchain sudah menjadi keharusan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Arif Satria mengusulkan penguatan teknologi blockchain untuk mendukung lembaga baru Badan Pangan Nasional (BPN).
"Teknologi blockchain mau tidak mau harus diadopsi di era industri 4.0," ujar Arif dalam dialog virtual, Senin (30/8/2021).
Menurutnya, langkah shifting meninggalkan supply chain ke teknologi blockchain sudah menjadi keharusan.
Baca juga: Calon Kepala Badan Pangan Nasional Harus Punya Karakteristik CEO
"Selama ini kita berpikir tentang supply chain mulai dari petani, middle man 1, middle man 2, industri hingga konsumen. Itu semua satu rantai tapi kita belum pernah berpikir tentang blockchain," tuturnya.
Ia menjelaskan blockchain tidak dalam satu garis yang linier melainkan mereka jejaring.
"Teknologi blockchain ini orang yang di sektor hulu dapat mengontrol hilir. Sebaliknya yang di hilir bisa mengontrol di hulu," ucap Arif.
Baca juga: Tekan Impor, Produksi Pangan Dalam Negeri Penuhi Kebutuhan Nasional
Komoditas bawang merah satu di antara yang sudah mengaplikasikan teknologi blockchain.
Arif bilang, bawang merah sekarang bisa terpantau baik di hulu maupun hilirnya sehingga stabilitas harga terjaga.
"Ke depan teknologi blockchain perlu dikembangkan lagi untuk produk lain di luar bawang merah. Bagi saya penting inisiasi mekanisme ini bisa berjalan dengan baik lagi," pungkasnya.