Permata Bank Catat Telah Salurkan Kredit Rp 120,8 Triliun Hingga Semester I 2021
Permata Bank mencatat kinerja penyaluran kredit yang positif pada semester I-2021.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permata Bank mencatat kinerja penyaluran kredit yang positif pada semester I 2021.
Direktur Keuangan Permata Bank, Lea Kusumawijaya mengatakan, pada periode ini Permata Bank mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 120,8 triliun.
“Penyaluran kredit tumbuh 16,6 persen (year on year/yoy) menjadi Rp120,8 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit pada segmen Wholesale Banking sebesar 39,8 persen (yoy) yang antara lain dikontribusikan dari penyelesaian integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia di bulan Desember 2020,” kata Lea dalam paparan kinerja secara virtual, Selasa (14/9/2021).
Ia juga mengatakan, pertumbuhan kredit Bank juga didukung oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang signifikan sebesar 21,7 persen (yoy) di segmen ritel.
Tumbuhnya penyaluran kredit ini, lanjut Lea, juga turut membantu kinerja keuangan Permata Bank.
Kinerja keuangan Permata Bank pada semester I 2021 memperlihatkan hasil yang solid.
Baca juga: BPR Lestari dan Investree Kolaborasi Beri Kredit untuk UMKM
Total aset Bank bertumbuh 34,8 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 212,9 triliun, menjadikan PermataBank sebagai salah satu dari 10 bank komersial terbesar di Indonesia berdasarkan total aset.
Pendapatan operasional Bank juga tercatat sebesar Rp4,9 triliun atau tumbuh sebesar 19,4 persen (yoy).
Sementara itu, untuk laba Bersih setelah pajak yang dibukukan pada Semester I-2021 sebesar Rp639 miliar, meningkat signifikan 74,3 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp366 miliar.
Selain penyaluran kredit, kinerja Permata Bank juga didorong peningkatan transaksi digital yang signifikan.
Baca juga: Naik 30 Persen, Bank Neo Commerce Salurkan Kredit Rp 3,8 Triliun di Semester I 2021
Hingga tengah tahun pertama 2021, jumlah total transaksi Permata Bank meningkat 200 persen (yoy) menjadi 937 juta.
Sebagian besar peningkatan tersebut berasal dari penyerapan yang signifikan di semua kanal digital.
“Peningkatan transaksi digital ini mencerminkan kemitraan yang kuat dan efektif dengan pihak ketiga serta dengan banyak pemain utama dalam ekosistem Bank dan ekonomi digital pada umumnya,” kata Lea.