Penerbitan Rupiah Digital akan Dibahas pada Presidensi G20 Indonesia
Perry menyebut diantaranya membahas penerbitan rupiah digital serta central bank digital currency (CBDC).
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan akan ada pembahasan kerja sama terkait sistem pembayaran di era digital pada Presidensi G20 Indonesia.
Perry menyebut diantaranya membahas penerbitan rupiah digital serta central bank digital currency (CBDC).
Sebab pandemi Covid-19 membuat era digitalisasi semakin berkembang pesat.
Menurut Perry, penting agar antar negara bekerja sama dalam digitalisasi sistem pembayaran.
"Karenanya ini yang akan kita dorong. Yang kita sebut cross border payment," ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Total Ada 150 Pertemuan Saat Penyelenggaraan G20 di Indonesia
Diharapkan ke depan sistem pembayaran secara luas bisa mengatasi pelbagai permasalahan.
Cross border payment, menurut Perry, dapat menurunkan biaya, mempercepat dan memperluas akses, hingga menimbulkan praktik pasar yang baik.
Kerja sama di bidang sistem pembayaran di bank sentral mencakup juga inisiatif untuk bank-bank sentral mengeluarkan central bank digital currency (CBDC),
"Termasuk juga rencana Indonesia untuk menerbitkan rupiah digital," imbuh Perry.
Perry menerangkan terdapat tiga hal berkaitan dengan CBDC.
Terutama yang akan dibahas pada Presidensi G20 Indonesia.
Pertama, bagaimana CDBC menjadi alat pembayaran yang sah.
Kedua, bagaimana central bank digital currency ini tetap mendukung tugas-tugas bank sentral, di moneter, sektor keuangan, sistem pembayaran, dan ekonomi.
"Ketiga, bagaimana CBDC ini juga mendukung inklusi ekonomi dan keuangan," tuturnya.